Home » , » BEAUTY PAGEANT SEBAGAI EVENT DEGRADASI MORAL DALAM SUDUT PANDANG ISLAM DAN KRISTEN

BEAUTY PAGEANT SEBAGAI EVENT DEGRADASI MORAL DALAM SUDUT PANDANG ISLAM DAN KRISTEN

Written By Admin On Jumat, 20 September 2013 | 23.28


Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata “Miss World” atau “Miss Universe”, secara normal kita akan berpikir akan ada sekelompok wanita untuk dipilih siapa di antara mereka yang paling cantik. Berdasarkan sejarahnya apa iya penilaian Beauty Pageant ini sedangkal itu?


“A pageant” yang menurut thesaurus Merriam-Webster adalah sebuah ajang seremonial yang diiringi oleh narasi pembuka bagi tiap-tiap sesi rangkaian kegiatan dalam acara itu. Festival peringatan peristiwa bersejarah sudah menjadi tradisi dalam kebudayaan masyarakat zaman kuno. Dan mereka memperingati peristiwa bersejarah itu dengan menggelar pageant yang menampilkan reka ulang peristiwa sejarah itu. Hal ini bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat perjuangan yang mengantarkan pendahulu mereka pada kemenangan yang diraih saat itu [1]

Mari kita menilik satu pageant yang diselenggarakan di Skotlandia di pertengahan abad 18, yaitu Turnamen Eglinton tahun 1839 [2]. Dimana dalam turnamen yang diselenggarakan oleh Archibald Montgomery, Earl XIII dari Eglinton untuk menghidupkan kembali semangat keksatriaan lewat pertunjukan “jousting” (adu ketrampilan ksatria Eropa kuno dengan menggunakan tombak tumpul) tersebut menahbiskan Georgiana Sheridan, istri dari Edward Seymour, Duke XII dari Somerset sebagai sosok “Ratu Kecantikan” dalam ajang tersebut [3].

Konsep kecantikan modern mengadaptasi konsep  “pageant” ini, tetapi yang dipertontonkan dalam kontes tersebut adalah apa yang menjadikan salah satu pesertanya layak dianugerahi gelar “Wanita Tercantik Se-Dunia/Sejagat” menurut persepsi penyelenggaranya atau jurynya.

Ny. Sheridan dipilih sebagai ratu kecantikan karena sosok beliau dianggap memiliki perilaku yang dianggap sangat terhormat menurut standar masyarakat Skotlandia saat itu. Hingga semua orang setuju bahwa beliau mencerminkan nilai-nilai moral, keagungan dan kebangsaan Skotlandia selayaknya Ratu Skotlandia sendiri. Dan itulah yang menjadi garis pembeda yang besar dengan aspek penilaian yang diterapkan dalam kontes kecantikan modern.

Pragmatisme Dalam Pergeseran Nilai Skema Barnum

Dalam kontes kecantikan modern, apapun kedok dan motifnya, kita tentu selalu akan terpaku pada “kecantikan” itu sendiri sebagai inti dari perhelatan tersebut. Yaitu persepsi kita terhadap keindahan fisik seorang perempuan. Dan meskipun sebagai manusia, diri kita memang dilengkapi dengan hasrat kecenderungan pada hal-hal semacam itu :

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلْبَنِينَ وَٱلْقَنَٰطِيرِ ٱلْمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلْفِضَّةِ وَٱلْخَيْلِ ٱلْمُسَوَّمَةِ وَٱلْأَنْعَٰمِ وَٱلْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak  dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. Ali-`Imraan:14)

Namun bukankah Allah juga telah memperingatkan bahayanya bagi diri kita jika kita terlalu memperturutkan kecenderungan tersebut ?

۞ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّٰمِينَ بِٱلْقِسْطِ شُهَدَآءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمْ أَوِ ٱلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ ۚ إِن يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًۭا فَٱللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا۟ ٱلْهَوَىٰٓ أَن تَعْدِلُوا۟ ۚ وَإِن تَلْوُۥٓا۟ أَوْ تُعْرِضُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًۭا

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia  kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. (QS.An-Nissa”:135)

Qadarullah, tersebutlah Phineas Taylor Barnum (5 Juli 1810 – 7 April 1891). Seorang pebisnis di bidang pertunjukan, juga seorang yang dikenal sebagai sosok penipu ulung[4] yang mempopulerkan namanya lewat ungkapan yang disandarkan padanya :”Dalam tiap satu menit, akan selalu lahir seorang tolol untuk ditipu.” [5], Barnum menyadari betul dari pengalamannya selama ini bekerja di industri pertunjukan. Bahwa hal yang memukau penglihatan selalu merupakan komoditas bernilai tinggi. Maka jika selama ini dia sukses menghadirkan manusia, hewan, tumbuhan yang memiliki penampilan yang tidak lazim atau masih asing bagi wawasan masyarakat Amerika Serikat saat itu dimana hal tersebut mengundang decak kagum hingga membuat orang-orang rela merogoh kocek sedalamnya agar boleh mereka turut menonton. Maka apalagi penampilan yang tidak terlalu memakan biaya produksi jika dipertunjukan; dan menghasilkan revenue yang berlipat ganda?
Barnum segera tanggap bahwa konsep mengenai “keindahan fisik” sangat layak untuk dijual. Maka pada tahun 1854 dia mengorganisir suatu ajang pertunjukan (pageant) yang tidak lagi bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat pendukung nilai-nilai kebajikan, melainkan murni komersialisasi tontonan keindahan fisik. Toh pikirnya, kecenderungan terhadap kecantikan adalah merupakan sifat bawaan setiap manusia. Kontes kecantikan modern pertama kali digelar di Amerika pada tahun 1854 ini diselenggarakan oleh P.T. Barnum. Namun, kontes ini ternyata diprotes masyarakat Amerika hingga akhirnya kontes tidak berlanjut. Fakta uniknya, panitia kontes kecantikan pertama di dunia tersebut adalah panitia yang sebelumnya sukses menggelar kontes kecantikan anjing, bayi, dan burung. Lalu sukses kontes kecantikan hewan tersebut pun akhirnya diuji-coba untuk manusia. [6]

Demi menjadikan ajang ini lebih mampu menjadi daya tarik bagi masyarakat, Barnum menerapkan teknik daguerrotype; suatu teknik fotografi awal yang berfungsi untuk memindahkan gambar yang ditangkap kamera ke media lain. Dia melakukannya untuk membuatkan semacam katalog bagi partisipan pagelarannya; yaitu perempuan-perempuan muda yang menginginkan ketenaran dari mengikuti ajang sensasional rancangan Barnum hanya karena para perempuan muda itu tidak punya keterampilan khusus yang dapat mereka gunakan untuk mengangkat derajat mereka di masyarakat. Sementara katalog tersebut akan dipergunakan sebagai bahan penjurian. Sebagaimana sebagian dari Anda yang mungkin pernah bertandang ke tempat pijat dimana Anda akan disuguhi katalog tukang pijat yang ingin anda gunakan jasanya.

Malangnya bagi Barnum, masyarakat Amerika Serikat tempat diadakannya ajang tersebut menilai; berdasarkan nilai kemasyarakatan yang mereka anut saat itu, bahwa pageant rancangan Barnum tak lebih dari sekedar “kompetisi sepele dimana penentuan penerima gelar terbaiknya tidak membutuhkan upaya ilmiah” [7]. Dan oleh sebab dinilai membuang waktu dan menistakan norma sosial yang berlaku pada saat itu, pagelaran tersebut terpaksa dibatalkan atas desakan publik.

Sungguh kemunkaran yang dilakukan oleh Barnum adalah sebuah penyesatan yang nyata sebagaimana telah diingatkan oleh Allah dalam salah satu firman-Nya di QS.Al-An’am : 119

وَمَا لَكُمْ أَلَّا تَأْكُلُوا۟ مِمَّا ذُكِرَ ٱسْمُ ٱللَّهِ عَلَيْهِ وَقَدْ فَصَّلَ لَكُم مَّا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ إِلَّا مَا ٱضْطُرِرْتُمْ إِلَيْهِ ۗ وَإِنَّ كَثِيرًۭا لَّيُضِلُّونَ بِأَهْوَآئِهِم بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُعْتَدِينَ

Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas. (QS.Al-An’am:119)

Dan meskipun masyarakat Amerika Serikat sempat –untuk sementara waktu- terhindar dari akibat perbuatan yang melanggar batas tersebut, Setan tak kehabisan cara untuk menjerumuskan manusia dalam kesesatan :

وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنكُمْ جِبِلًّۭا كَثِيرًا ۖ أَفَلَمْ تَكُونُوا۟ تَعْقِلُونَ

Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar diantaramu, Maka apakah kamu tidak memikirkan ?. (QS.Yaasin:62)

 Karena memang itulah peranannya dalam kehidupan fana. Plot yang dipilih untuk kekejian jenis ini di kemudian hari untuk kesempatan mendatang bisa dibilang sangat kondusif.

Untuk kontes kecantikan hewan (anjing dan burung) dan bayi itu apa standarnya? Kecantikan atau apa mungkin juga menyelipkan standar behaviour dan brain??? Sepertinya tidak, bagaimana bisa seekor anjing dan burung bisa dinilai "behaviour" dan "brain"nya begitu juga dengan seorang bayi yang hanya bisa menangis, tersenyum, terus maaf “pup” dan “pipis/ngompol” jadi fokusnya jelas ada pada keindahan fisiknya.


Ada sebuah fakta unik yang bisa menunjukan adanya degradasi moral dari penyelenggaraan Miss World, Pada tahun 1905  Anette Kellerman seorang atlet renang Australia ditangkap oleh pihak berwenang di pantai Boston karena dianggap berdandan seronok dan melanggar Hicklin test [9]  yaitu kasus pengadilan Regina vs Hicklin tahun 1868 yang dijadikan rujukan untuk mengatur Undang-undang yang mendefinisikan apa yang santun dan apa yang seronok di Amerika Serikat pada jaman itu, dan bikini dianggap pakaian seronok atau tidak sopan oleh sebab itu Anette Kellerman ditangkap.


Apa hubungannya antara kasus Anette Kellerman dengan degradasi moral yang ditimbulkan oleh event Miss World??

Kontroversi dan penolakan  pegelaran kontes kecantikan di dunia yang dipelopori oleh Barnum meski dianggap melanggar nilai-nilai moral dan perendahan martabat manusia terutama wanita tidak menghalangi orang-orang yang tetap getol ingin menyelenggarakan event semacamnya.  Sekitar tahun 1951 di Inggris, Eric Morley menggelar kontes kecantikan internasional untuk pertama kali. Kontes ini awalnya bernama Bikini Contest Festival untuk menghormati pakaian renang yang baru diperkenalkan pada saat itu, tetapi disebut "Miss World" oleh media.  Lalu nama kontes ini di buat seolah lebih terhormat yaitu Miss World tapi tujuannya adalah mengkampanyekan sejenis pakaian renang yang menampilkan hampir seluruh tubuh perempuan yaitu BIKINI. [10]

Bikini atau pakaian renang dua potong adalah sejenis pakaian renang wanita, dengan ciri khas dua bagian—satu menutupi buah dada, satu lagi menutupi kemaluan (dan kadang-kadang juga pantat). Bentuk kedua bagian bikini menyerupai pakaian dalam wanita, dan bagian bawahnya dapat berupa celana dalam yang sangat kecil (g-string) sampai brief atau celana pendek square-cut.

Bikini modern diperkenalkan oleh Louis Réard pada 1946 dan menimbulkan kegemparan ketika dipakai di pantai-pantai Perancis pada 1947. Ia menamakan "bikini" menurut Atol Bikini yang menjadi lokasi pengujian bom atom, karena seperti yang dikatakannya efek yang ditimbulkan oleh bikini ini seperti bom atom. Menurut etimologinya sendiri, Bikini berasal dari bahasa Marshall "Pik" yang berarti 'permukaan' dan "Ni" yang berarti 'kelapa. [11]

Dari mana jenis pakaian ini sebenarnya? Pakaian dua potong ('bikini') yang digunakan wanita untuk kegunaan atletik telah ditemukan di lukisan-lukisan Yunani kuno dari tahun 1400 SM juga ditemukan pada pakaian jaman romawi kuno.


Jadi bikini adalah mode pakaian yang kembali ke jaman jahiliyah, jaman greco-romans/yunani romawi, mengemas pakaian “kuno” menjadi terkesan modern dan berkelas yang ternyata waktu pertama kali diperkenalkan, bikini sendiri menuai respon negatif dari masyarakat yang saat itu menganut nilai kesantunan yang sangat kuat

Pakaian inilah yang diperkenalkan pada event berjudul Miss world, sebuah upaya pembinatangan dan pembodohan serta mendoktrin otak perempuan menjadi makhluk berpakaian super kuno dan bangga dengan ketelanjangannya melalui product yang dikemas dalam acara terkesan modern, berkelas dan glamour.

Saat Eric Morley meninggal, pegelaran tersebut diteruskan istrinya, Julia Morley.  Di tangan wanita ini, Miss World Organization makin berkembang menjadi sebuah bisnis global.  Berpusat di London, ia melebarkan sayap dengan membuat waralaba ajang tersebut dan dijual ke 130 negara lainnya di dunia.

Sejak kemunculannya sampai sekarang dan bahkan di kota kelahirannya sendiri, kontes ini terus menuai penolakan. Pada 5 November 2011, situs berita BBC menyebutkan, dalam rangka menyambut kontes Miss World ke-60 di London tahun 2011, orang-orang di Inggris menggelar aksi demonstrasi menentang acara tersebut.
Bahkan situs London Feminist Network menyatakan, “Tidak ada tempat untuk kompetisi ini!”
Demi meredam protes dari berbagai kalangan yang menilai kontes ini hanya mengeksploitasi perempuan, ia memunculkan konsep beauty with a purpose . Mulanya, kontes ini menekankan fisik. Kemudian untuk mengurangi kontroversi, dua unsur lain ditambahkan sebagai kriteria penilaian yaitu kecerdasan dan perilaku, inilah yang melandasi konsep 3B yakni Brain (kecerdasan), Beauty (kecantikan), dan Behavior (Kepribadian). 

Setelah Inggris cukup sukses menggelar kontes kecantikan, sukses tersebut merambat ke Amerika meski sebelumnya publik sempat melakukan protes. Pada tahun 1952 sebuah perusahaan pakaian dalam di Amerika mencoba untuk mencari cara mempromosikan produknya dengan menggelar Miss Universe. Tentu para peserta wajib berbusana bikini agar menarik minat pembeli pakaian dalam tersebut. Pada tahun 1996 Donald Trump membeli hak kontes tersebut untuk ditayangkan di sebuah televisi.

Jika memperhatikan latar belakang kontes kecantikan semacam ini yang awalnya adalah untuk binatang dan ada upaya modernisasi pakaian kuno, saya jadi setuju dengan perkataan Dr.Zakir Naik:

“If a half nake is to be modern and the animals are the most modern creature on Earth”
Jika setengah telanjang (keterbukaan) adalah ukuran kemodernan, maka binatang adalah makhluk paling modern di muka Bumi

Lantas apa kita mau ikut-ikutan binatang?


Pemakaian bikini yang awalnya dianggap tabu dan bertentangan dengan nilai moral, akhirnya sekarang menjadi pakaian yang lazim, banyak orang yang tidak lagi malu mengenakannya, ternyata kesan hampir telanjang yang dibungkus dengan kemasan yang berkelas & glamour mampu mengubah pola pikir banyak orang. Begitu Nampak jelas degradasi moral yang ditimbulkan, masyarakat Amerika yang awalnya sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan sehingga atlet renang Australia Anette Kellerman ditangkap pada tahun 1905 karena memakai pakaian renang yang dianggap seronok, sementara 25 tahun kemudian, justru bikini ditoleransi. Bukan hal yang mustahil jika setelah ini akan diadakan kontes nudisme (telanjang full) dengan kemasan yang semewah Miss World, maka nudisme dan sex in public akan dianggap lumrah.

Adanya rasa malu merupakan salah satu tolak ukur akhlak, moral dan adab manusia, jika malu sudah tidak kita miliki maka tidak ada bedanya kita dengan binatang, dan rasa malu inilah yang perlahan dikikis melalui pemasyaratan dan pelaziman budaya penelanjangan. Sedangkan Rasuluillah shalallahu'laihi wassalam bersabda:


عَنْ أَبِي مَسْعُوْدٍ عُقْبَةَ بِنْ عَمْرٍو الأَنْصَارِي الْبَدْرِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
[رواه البخاري ]

Dari Abu Mas’ud ‘Uqbah bin ‘Amr Al Anshari Al Badri radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya di antara ucapan kenabian yang pertama kali ditemui manusia adalah jika engkau tidak merasa malu, maka berbuatlah semaumu.” (HR. Bukhari. Shahih dikeluarkan oleh Al Bukhari di dalam [Ahaditsul Anbiyaa’/3483/Fath])


Mari kita teliti konsep 3B yakni Brain (kecerdasan), Beauty (kecantikan plus  “Body & Bikini”), dan Behavior (Kepribadian)

Beauty?
Tampaknya yang dominan tetap aspek fisik atau beauty. Lihat saja, sekiranya ada wanita cerdas dan berprestasi tinggi di berbagai bidang, tetapi bisakah mereka ‘dilibatkan’ di kontes itu jika fisiknya tak memenuhi syarat? Misalnya badannya cebol, kulitnya panuan, dsb.

Behaviour ?
jika memang "behaviour" menjadi standar penilaian, behaviour versi belahan dunia mana yang dijadikan standar? karena menurut norma ketimuran (terlebih norma Islam), ketelanjangan bukanlah indikasi dari seseorang yang "well-behaved". dan bukankah itu menjadikan frase "World" dari "Miss World" terkesan omong kosong? atau kebudayaan yang tidak mendukung ketelanjangan di muka publik tidak diakui sebagai bagian dari "world" atau dunia?

Dan ternyata juri-juri event ini tidak cukup pintar menilai para kontestannya punya behaviour yang sangat membanggakan atau tidak.

Faktanya mereka masih kecolongan, banyak wanita berlatar belakang “wanita tidak beres” berhasil menggondol mahkota Miss world, atau ada juga yang hanya bertahan beberapa hari atau beberapa jam dengan gelar wanita terhormat tersebut lantaran akhirnya mereka menjadi liar dan binal karena euphoria pujian akan kecantikannya dan menunjukan bahwa behavior mereka bernilai NOL BESAR, silahkan skandal beberapa wanita yang dinobatkan sebagai Miss World di link ini:

http://www.isidunia.net/skandal-8-miss-universe-yang-menghebohkan/
http://steppinoff.blogspot.com/2012/06/4-miss-world-paling-kontroversial-di.html
http://jadiberita.com/68465/8-skandal-ajang-miss-world-dari-masa-ke-masa/


Brain ?
 Mungkin wanita-wanita ini pintar dari segi prestasi akademis. Tetapi sayang mereka tidak pintar dari segi moral,, wanita smart tidak akan mau jadi boneka yang dipajang menjadi objek pemuas mata laki-laki hidung belang dan menjadi brand pakaian setengah telanjang dan alat untuk mempromosikan fashion dan produk kecantikan

Sebenarnya dari sini bisa kita simpulkan cuma satu fokus utamanya yaitu pada "Body" , wanita yang seyogyanya dihormati layaknya manusia ternyata hanya dijadikan seperti galeri pajangan yang ditonton banyak orang, yang mungkin jika dilihat oleh laki-laki hidung belang mereka cukup menggiurkan ibarat serigala yang meneteskan liurnya ketika melihat daging-daging segar. Inikah yang disebut sebagai menghormati keindahan & kemuliaan perempuan? Ini kontes kecantikan saudara-saudara, jadi kriteria "cantik" adalah yang utama selain itu hanya pelengkap, sama halnya dengan MTQ, yang ditekankan adalah kemampuan mengaji sesuai tajwid, sedangkan keindahan suara hanya sebagai pelengkap dan penunjang, kalau tidak bisa mengaji dengan baik walaupun suaranya bagus maka tidak akan menang.

Di tahun ini, acara tersebut di selenggarakan di Indonesia, yaitu Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, walaupun menuai begitu banyak penentangan dan kontropersi, penyelenggara event ini tetap ngotot melaksanakannya di negeri ini, mulai dari katanya mau tidak melaksanakan sesi bikini, padahal yang dijual dalam event ini tetap body perempuan, ada tidaknya sesi bikini tidak akan terlalu pengaruh, ditengah kehidupan masyarakat Indonesia yang sudah akrab dengan internet yang penggunanya meliputi semua kalangan dan umur mulai dari anak SD sampai kakek-kakek, maka ketika mereka penasaran dengan Miss World yang katanya kali ini tanpa bikini dan search dengan kata kunci “Miss World” saja, maka yang muncul adalah penampakan wanita-wanita telanjang mencekoki penglihatan mereka, sama saja bohong toh. Sampai-sampai ada upaya merangkul MUI agar bersedia menjadi penasehat event ini, biar dapat fatwa halal barangkali ya, Alhamdulillah MUI menolak:

http://www.tempo.co/read/news/2013/08/24/173506944/MUI-Mengaku-Ditawari-jadi-Penasehat-Miss-World

Kengototan mereka dengan bentuk seperti mengalah pada walau tidak sepenuhnya mau mengalah (faktanya masih ngotot mau dilaksanakan), adalah batu loncatan, agar pemaksaan masuknya budaya telanjang dan hidup hedonis (mass brainwash) ke Negara-negara muslim bisa dapat ijin masuk, dan bayangkan jika mereka berhasil menyelenggarakan di Indonesia yang hambatannya terkesan cukup sulit karena ini Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, maka di Negara muslim lainnya, hal itu akan lebih mudah bukan tetapi menodai citra Negara Indonesia yang mayoritas muslim menjadi Negara penyelenggara event penelanjangan dan pembinatangan perempuan.

Kenapa Muslim Menolak Ajang ini???

Islam sangat mengagungkan nilai-nilai moral dan keberadaban.

=> Wanita-wanita diperintahkan untuk menjaga pandangan & menutup auratnya dalam QS.An-Nur:31 dan Al-Ahzab:59

=> Laki-laki (Muslim) diperintahkan untuk menundukan pandangannya dan menjaga kemaluannya dalam QS.An-Nur:30

=> Laki-laki dan perempuan dilarang untuk mendekati zinah apalagi berzinah QS.Al-Israa':32, An-Nur:2 dan An-Nur:26

Masalahnya kenapa mesti marah jika yang diatur dalam aturan tersebut adalah muslim/muslimah?? Ya, budaya penelanjangan dan pembinatangan perempuan ini diadakan di Negara berpenduduk mayoritas muslim, jadi itu sama saja melakukan mabuk-mabukan di dalam masjid yang isinya orang yang mengharamkan khamr, jelas itu suatu penghinaan dan suatu pencekokan kemaksiatan bagi orang yang menolaknya, lain halnya jika mereka mabuk-mabukan di Bar. Inilah yang nama mass brain washing, upaya pencekokan budaya dan moral minus pada masyarakat Indonesia.

Miss World sudah seharusnya ditolak karena jelas ia bertentangan dengan ajaran Islam. Mengajarkan gaya hidup hedonistik, pamer aurat, bertabarruj, dst. Namun tidak berhenti disitu, kenapa gaung penolakannya sebegitu besar disebabkan ia akan menjadi inspirator kemunkaran bagi khalayak umum. Aquarini Prabasmoro; Simbol-simbol kecantikan dalam kontes kecantikan)yang diciptakan pun seakan menjadi simbol-simbol ideal dan diinginkan oleh para perempuan. (A. Priyatna Prabasmoro, Representasi ras, kelas, feminitas, dan globalitas). Disamping itu ajang ini juga nihil manfaat. Terbukti misalnya negara pemenang maupun penyelenggara tidak memiliki korelasi terhadap peningkatan sektor pariwisata. Fakta empiris menunjukan hal itu.

Nilai Miss World tidak lebih dari 3 aspek
1. Eksploitasi wanita.
2. Kampanye kesetaraan gender
3. Benturan ideologi budaya barat dan Islam

Kontes Miss World adalah salah satu bentuk liberalisasi perempuan yang merupakan kemungkaran dari sekian banyak kemunkaran akibat negara menerapkan sistem kapitalisme-liberal. Setiap muslim wajib melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Ia mesti menyatakan penolakan dan berusaha mencegah berlangsungnya ajang Miss World sebagai suatu kewajiban

ٱلَّذِينَ إِن مَّكَّنَّٰهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ أَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَمَرُوا۟ بِٱلْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا۟ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلْأُمُورِ

(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma`ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (QS.Al-Hajj:41)

Dalam hadist juga dijelaskan :
عن أبي سعيد الخدري -رضي الله عنه- قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: من رأى منكم منكرا فليغيره بيده، فإن لم يستطع فبلسانه، فإن لم يستطع فبقلبه، وذلك أضعف الإيمان
وفي رواية : ليس وراء ذلك من الإيمان حبة خردل

Dari Abu Sa’id Al Khudry -radhiyallahu ‘anhu- berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Barang siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah.” (HR. Muslim)

Ini adalah ajang maksiat, apapun alasannnya, mau pesertanya ada yang muslim, negara penyelenggaranya negara berpenduduk mayoritas muslim, atau pesertanya disuruh pakai jilbab bahkan cadar sekalipun event seperti ini tidak bisa diterima dalam sudut pandang syariat, termasuk event tandingan yaitu World Muslimah yang dipelopori Eka Shanti, apapun judulnya mau pake embel-embel liberalis & kapitalis maupun sok agamis, event Miss world, World Muslimah, Putri Indonesia, Miss Indonesia tetap saja ajang maksiat yang tidak bisa ditolerir.

Saya melihat, fenomena penolakan Miss world ini seperti gulungan bola salju yang sudah besar ketika sudah di depan mata, menyadari dia sudah sebesar itu dan akan menghantam kita, kitanya baru bereaksi

Pada event Putri dan Miss Indonesia misalnya, sebenarnya komodity yang dijual tetap sama yaitu Body perempuan, perendahan martabatnya juga sama, martabat perempuan, bedanya : selama ini masih komoditas lokal (paha, dada, body, muka dsb) orang pribumi, kalau sekarang udah skala besar dan "barangnya" barang import. Cuma yg namanya "haram", mau daging lokal atau import ya sama saja toh. Emang ada gitu kalau babi lokal boleh dimakan? kayak agama sebelah babi ternak katanya boleh, babi hutan baru haram, padahal intinya sama-sama babi. Sayangnya ketika event beauty pagean lokal ini diselenggarakan, suara-suara lantang penolakan tidak terdengar.

Begitu juga dengan World Muslimah, jika ujung-ujungnya adalah melanggar syariat, tetap kecantikan wanita yang diadu, bahkan pesertanya asal pakai jilbab dikepala tidak peduli syar'i atau tidak,  jika kesholehaan adalah ukuran, apa bukan malah jadi ajang ujub dan riya', sholehah tidaknya muslimah itu ada pada pandangan Allah bukan manusia, dan wanita sholehah ga ada yg mau dipajang & di adu kecantikan (bertabaruj) di depan umum, lantas apa bedanya event ini sama daging babi kalengan yang dikasih cap sapi dan label halal?? Muslimah World merupakan event yang menyerupai Miss World, cuma beda bungkus, isinya tidak jauh berbeda. Sementara kita dilarang bertasyabuh kepada kaum kafir:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Siapa menyerupai suatu kaum, ia bagian dari mereka.” (HR. Abu Daud, Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma)

Walaupun dengan dalih memperkenalkan hijab dan menggalang dana untuk pesantren tetap saja cara bathil ini tidak bisa dibenarkan, larangan Allah untuk  mencampurkan haq dan bathil sangat jelas:

وَلَا تَلْبِسُوا۟ ٱلْحَقَّ بِٱلْبَٰطِلِ وَتَكْتُمُوا۟ ٱلْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui. (QS.Al-Baqarah:42)

Jangan sampai kita seperti kodok, yang melompat ketika dimasukan langsung di panci yang berisi air mendidih, tapi tenang-tenang saja waktu direbus pelan-pelan di air dingin, yang kemudian nyantai saja enak sih airnya hangat, akhirnya lemas, pas air sudah jadi sangat panas kita tidak punya tenaga untuk melompat.
Kalau menolak Miss World tolak juga kroco-kroconya: Miss Indonesia, Putri Indonesia, World Muslimah dsb jangan tebang pilih toh itu juga hasil duplikat dengan nama lain yang berhubungan dengan pertaruhan harga diri di depan khalayak banyak dan popularitas sesaat serta perendahaan martabat perempuan.

Miss World yang diadakan di Indonesia adalah event dari dan oleh orang kapitalis Kristen dengan tujuan merusak moral masyarakat Negeri ini:


Tidak sadarkah mereka bahwa yang mereka lakukan bertentangan dengan ajaran agama yang mereka anut?
Bukankah laki-laki Kristen dilarang melihat perempuan dengan disertai “keinginan” di dalam hati, jika itu mereka langgar maka mereka harus mencungkil matanya, sementara semua orang tahu yang namanya laki-laki normal tidak mungkin tidak muncul keinginan macam-macam dalam hatinya, apa tidak berpikir sudah berapa banyak laki-laki Kristen normal yang harus mencungkil mata karena ayat Matius 5:28-29 jika event ini dilaksanakan??

Belum lagi kalau kita melihat aturan menudungi kepala untuk perempuan Kristen dalam 1 Korintus 11:5-13, sementara mereka menyelenggarakan event yang jelas-jelas bertentangan dengan Matius 5:28-29 dan melanggar kesopanan dalam Ayat 1 Korintus 11:5-13.

Saya tidak terlalu menekankan pada kedua ayat ini karena di diskusi sebelumnya, umat Kristen selalu ngeles ini bukan cungkil mata yang sebenarnya atau perintah menudungi kepala akan ditolak karena dianggap hanya untuk jemaah korintus.

Maka untuk kali ini saya mengajak, semuanya melihat bagaimana seharusnya orang Kristen berpakaian dari sudut pandang pakar Kristen sendiri bernama Shaila D Touchton

Dan berikut adalah terjemahan bebas dari artikel beliau yang berjudul :“Should a Christian Woman Wear Immodest Dress like Bikini, Mini Skirts, and Shorts?

(link sumber : http://voices.yahoo.com/should-christian-woman-wear-immodest-dress-like-6014534.html)

Haruskah Perempuan Kristen Mengenakan Busana Tak Senonoh Seperti Bikini, Rok Pendek, dan Celana Pendek?
                     
1.      Musim Panas dan Masyarakat Saat Ini :
Kita perlu berbusana untuk menyenangkan Tuhan alih-alih untuk menyenangkan dunia. Kita hidup di zaman yang mengagungkan keseronokan dan kebejatan. Bahwasanya peradaban itu baik; namun peradaban yang memaparkan ketelanjangan bukanlah hal yang baik. Tuhan sendiri telah menciptakan Musim Panas, dan segala musim. Bilamana Tuhan tidak menganggap serius ketetapan-Nya bagi para perempuan untuk menutup aurat dengan layak, maka sungguh perintah-Nya akan berbunyi :” Hendaklah sekalian perempuan berbusana setengah telanjang di Musim Panas dan tutuplah tubuh kalian seutuhnya saat Musim Dingin tiba.”; namun perintah Tuhan berlaku untuk segala musim, segala keadaan dan diperuntukkan bagi segala kebudayaan bagi kaum perempuan dari semua suku, untuk segala waktu.

Musim Panas tidaklah seharusnya menjadi alasan; (karena yang anda paparkan dalam balutan busana mini bukan saja anggota tubuh anda yang tidak layak diumbar semena-mena melainkan juga) jiwa anda yang kemudian terpapar bagi kemurkaan Tuhan akibat anda mengenakan busana yang Dia tidak menyukai anda untuk mengenakannya.

Keseronokan telah menjadi kelaziman hingga hal itu tidak terlalu mengkhawatirkan bagi kebanyakan orang. Kebanyakan orang kini tidaklah merasa malu melihat orang lain tampil seronok baik di televisi maupun di hadapan publik. Bahkan karena itu juga, mereka pun tidak merasa malu mempertontonkan hal yang sama. Senyampang terik Musim Panas meningkat, ukuran kesantunan pun turut merosot turun mengiringinya. Di Amerika Serikat, juga di pelbagai Negara lain di dunia, masyarakat penghuninya tampak telah menjadi masyarakat yang paling bernuansa kemesuman. Yang lazim kita dengar dari masyarakat yang seperti itu akhir-akhir ini adalah : “ Anda dapat melakukan apapun yang anda kira benar untuk dilakukan.”, maka khususnya di saat Musim Panas, kita pribadi dapat menguju ketaatan kita pada Yesus. Meskipun di lain pihak, berkeliaran dengan hanya mengenakan sehelai blus, atau halter-top yang dipadu-padankan dengan hot pants maupun G-String telah menjadi kebiasaan bagi banyak wanita Kristen yang lalai akan ke-kristenan-nya. Mereka (para wanita Kristen tersebut) mengemukakan alasan pembenaran seperti :”hari ini cuaca begitu terik.”, atau, “ini kan memang pakaian untuk berenang?”, sebagai alibi bagi keengganan mereka berpakaian santun. Dengan busana yang terlalu “nge-press” di badan, atasan yang berpotongan terlalu pendek, dan bawahan yang memaparkan pantat dan paha, hal itu bukan saja mengundang fitnah bagi orang-orang di sekitar wanita Kristen yang berpakaian seperti itu. Lebih dari itu, wanita-wanita tersebut mungkin dinilai sebagai orang yang sangat acuh dengan tanggungjawab mereka sebagai representasi (ajaran) Yesus.

Sangat disayangkan, nampaknya telah banyak umat Kristen yang hanyut dalam ke-egois-an mereka sendiri. Baik yang secara tak sadar maupun yang sengaja bersikap acuh terhadap dampak yang mereka timbulkan bagi orang lain. Saudari-saudari kita ini mungkin berkeyakinan bahwa cinta dan pengabdian mereka pada Tu(h)an adalah nyata. Namun penampakan luar mereka; yang diperlihatkan busana seronok tersebut, memberikan kesan yang sama sekali berbeda.

Amsal 31
32 Kemolekan adalah tipu dan kecantikan adalah sia-sia, seorang istri yang takut akan TUHAN , dia akan dipuji-puji.

2.      Wanita Saleh Sejati dan wanita beragama Kristen :
Wanita-wanita alim dalam Kitab Suci tidak pernah (dikisahkan) berbusana seronok. Karena memang semestinya wanita yang takut Tuhan itu berteguh pada kesucian dan kesantunan sebagai simbol keberadaan (/syi’ar)-nya. Bunda Maria (Ibunda Yesus Kristus), sebagaimana telah dianugerahkan Tuhan pada kita; adalah merupakan teladan yang sempurna dalam hal kesantunan dan kekudusan.

Kecantikan yang sempurna akan terpancar dari raut wajah seorang wanita yang takut akan Tuhan, yang berbusana sesuai dengan apa yang Tuhan suka untuk kita kenakan. Maka, bila seorang wanita mengenakan busana yang menunjukkan martabat kewanitaan yang baik dari sudut pandang Tuhan, dan dalam hidup, berperilaku selayaknya limpahan berkat, maka mayoritas pria akan berlaku pada wanita tersebut dengan penuh hormat dan penghargaan. Sebaliknya, jika seorang wanita tampil dengan busana “ala kadarnya”, para pria yang sama mungkin hanya akan memandangnya sebagai obyek seksual belaka.

Namun, saudara-saudaraku yang terkasih, Tuhan mau domba-domba betina-Nya menjadi pribadi berpengaruh bukan dari pesona kewanitaan mereka namun dari kepribadian yang takut akan Tuhan. Kita jemaat Tuhan punya Roh Kudus yang hidup dalam diri kita. Dan itu seharusnya membuat kita tampil berbeda dari orang-orang kebanyakan. Dan karena itu, kita semestinya menjaga dan mengajak sesama agar lebih dekat dengan Tuhan. Bukan malah bergabung dengan mereka untuk bergelimang dalam nafsu kedagingan. Saya katakan, wanita yang takut akan Tuhan tidak akan mengenakan rok mini ataupun bikini meskipun di pantai. Dan apalagi sampai terlibat sesi pemotretan dengan pose syur untuk majalah dewasa. Karena bagaimanapun alasan pembenaran anda untuk busana tidak seronok itu, pakaian tersebut hanya mengandung resiko memancing libido pria di sekitar anda bila anda mengenakannya.

Sungguh merupakan berkat yang luar biasa mempunyai hak teristimewa bagi kita, domba-domba Allah untuk melayani-Nya bukan hanya lewat klaim perkataan namun juga akal budi dan perbuatan sebagaimana telah disabdakan oleh Rasul Paulus dalam Roma 12!
Karena itu, wanita yang takut Tuhan adalah wanita yang menarik perhatian khayalak untuk tujuan pengkabaran Alkitab, bukan wanita yang sekedar haus akan perhatian lawan jenis, yang ingin dipuji ke-sexy-annya. Dan bukan juga wanita yang mengusung paradigma kebebasan berpakaian. Dan dalam rangka pengkabaran ajaran Tuhan, hendaknya kita berlaku sesuai dengan apa yang akan kita kabarkan.

3.      Apa Yang Dikatakan oleh Tuhan dan Alkitab?
Alkitab seharusnya adalah sebagai pedoman dan tuntunan kita, bukannya pilihan pribadi dan nafsu kedagingan kita. Karena sebagai seorang Kristen, prioritas kita adalah berlaku sesuai tuntunan Alkitab, bukan tuntutan norma social. Berbusana santun adalah karunia Tuhan. Karena kesantunan dalam berbusana adalah salah satu ciri pribadi-pribadi kudus sejati. Dalam Alkitab dikisahkan bahwa Tuhan jelas-jelas menunjukkan kehendaknya bagi kita agar dapat kita senantiasa menyembunyikan “ketelanjangan” kita dari orang lain. Bukankah Dia menolong Adam dan Hawa menutupi aurat mereka setelah pasangan itu melakukan dosa terhadap Allah? Buktinya bisa kita cermati di ayat


Kejadian 3
7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

 Namun kita tahu bahwa “cawat” yang mereka kenakan untuk menutup aurat belumlah sesuai dengan standar Tuhan tentang “busana yang santun”. Maka Dia menyediakan bagi kedua insan itu pakaian dari kulit dan mengenakan bagi mereka busana yang menyenangkan di mata Tuhan sebagaimana tertulis di ayat

Kejadian 3 :
21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

Dan relevan dengan apa yang saya sampaikan tadi, penampilan luar kita selayaknya sepadan dengan kekudusan dalam diri kita; maka bila dalam diri kita terdapat kuasa nafsu kedagingan, bukan teguhnya keimanan, maka bagaimana mungkin penampilan luar kita dapat mencerminkan tingginya hasrat kita untuk berada dalam naungan kemuliaan Tuhan?

4. Para Orang Tua Memiliki Tanggung Jawab :
Kadang para orangtua beralasan, “anak-anak masih sangat muda. Dan hal ini tidaklah terlalu penting bagi mereka untuk dipermasalahkan selagi mereka masih semuda ini!”. Oh, justru sebaliknya. Justru dalam umur yang masih “semuda itu”-lah hal ini layak ditanggapi sebagai sebuah permasalahan penting. Karena sebagaimana lazimnya kaum muda, golongan di usia tersebut masih sangat mudah untuk dipengaruhi dan demi itu, masih sangat mudah untuk diajari dibandingkan orang yang berusia lebih tua. Maka seperti ada tertulis : “Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!",” . -Pengkhotbah 12 : 1, adalah di saat muda, yaitu saat yang paling tepat untuk banyak-banyak mengingat Sang Pencipta dan menanamkan dalam diri akan kesadaran jiwa yang takut Tuhan.

Dan termasuk dari kesadaran yang semestinya ditanamkan sejak usia muda itu adalah kesadaran akan nilai-nilai kesopanan dan kesantunan yang berdasarkan pada tuntunan Tuhan. Lebih lanjut tentangnya, pendidikan mengenai hal itu dapat dimulai dari mengajarkan pentingnya kebutuhan untuk menutup aurat, sebagaimana pentingnya rasa malu bila aurat mereka tersingkap. Dari situ mereka secara bertahap dipahamkan bahwa keseronokan akan mengundang nafsu syahwat yang akan menguasai diri. Dan syahwat tersebut akan menggiring seseorang pada tindakan perzinahan.

Tuhan menginginkan semua manusia, termasuk yang masih muda untuk berbusana santun sedemikian rupa agar tidak menjadikan diri mereka “batu sandungan” bagi orang lain. Dan sekali lagi, marilah saya ingatkan bagi saudara-saudari sekalian untuk tidak berpikir naif! Jika seperti sekarang ini (di Amerika Serikat) kita banyak menjumpai anak-anak di kalangan usia 10 hingga 12 tahun telah mempunyai kehidupan seksual yang aktif, dan sering pula kita dengar tentang kehamilan remaja puteri berusia 12 hingga 13 tahun (lihat : http://en.wikipedia.org/wiki/Teen_Mom untuk referensi)

Dan mengenai “batu sandungan” yang sempat saya singgung di atas, Yesus ada berkata di ayat

Matius 18
6 lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

Menjadi “batu sandungan” ini, Saudara-Saudari, berarti adalah menjadi penyesat yang menyesatkan orang lain. Hal yang demikian merupakan suatu pelanggaran yang mengarah pada suatu dosa yang mana ada Yesus singgung di ayat

Matius 5
 28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

Dan sebagaimana kita telah mengetahui, perihal “berzinah dalam hati” ini adalah fantasi semata karena tidak adanya peluang untuk mewujudkan perzinahan tersebut dengan fisik.

Namun mereka yang tampil dengan pakaian seronok akan dengan mudah membuat-buat alasan bahwa kesalahan bukanlah terletak pada mereka (atau siapapun yang mereka bela), namun terutama terletak pada orang lain yang timbul nafsunya. Dan memang sekilas hal itu masuk akal. Bahkan ayat 28 dari pasal 5, Injil Matius tadi memang menerangkan bahwa hasrat pria yang timbul pada wanita adalah sesuatu yang dianggap salah! –apapun pakaian yang dikenakan oleh wanita tersebut -

Bahkan jika kita membaca dari Alkitab yaitu dari ayat I Korintus 10 : 13, dapat kita temui ada tertulis disitu. :” Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”. Dari situ kita mengerti bahwa memang, tiap-tiap orang akan merasai pencobaan-pencobaan.

Dan dari  Yakobus 1 : 14-15 yang berbunyi :” Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.”.

Kita memahami bahwa cobaan tersebut disebabkan oleh hawa nafsu yang timbul dari diri orang itu sendiri. Dan dia pula yang mesti bertanggung jawab atas kemungkinan dosa-dosa turunan lain yang berpeluang mengikutinya.

Tapi bagaimanapun juga, tergantung dari penampilan dan cara sikap wanita tersebut, adalah sangat mungkin bahwasanya dia juga berbagi porsi dalam kesalahan tersebut. Misalkan bilamana wanita tersebut dengan sadar diri berlaku maupun berbusana demi tujuan mendapat perhatian dari para pria, maka cukuplah dia disebut sebagai “batu sandungan” yang menjerembabkan pria tersebut bila sang pria kemudian menanggapi “undangan” si perempuan dengan “perhatian” berwujud kekurangajaran. Dan dalam kasus itu, baik pria maupun wanitanya ikut andil dalam menanggung kelahiran dosa itu. Yaitu dosa perzinahan.

Karena perkataan, perilaku, dan pakaian yang tidak senonoh merupakan faktor pemicu utama -selain jiwa yang jauh dari Tuhan- dalam pembahasan dosa perzinahan, maka ketika orangtua lalai dalam mendidik anak-anak mereka untuk menjaga agar janganlah sampai aurat mereka tersingkap, apalagi diumbar, maka para orangtua yang seperti itu bisa dianggap berhasil dalam membesarkan calon “batu sandungan” yang akan menyesatkan lebih banyak orang di masa depan.

5. Mode/fashion duniawi adalah kekacauan moral
Karena menganggap bahwa perempuan adalah obyek seks, disamping juga dapat mengabaikan perintah tuhan dalam aturan berpakaian. Tujuan sebagian perempuan saat ini adalah tampil seksi, bukan bertujuan untuk menjadi saleh dan menutupi ketelanjangan/aurat. Kejahatan Seks meningkat dalam jumlah signifikan, dan yg memberi kontribusi dalam hal ini salah satunya adalah kebiasaan mengenakan pakaian di kalangan perempuan. Beberapa wanita pandai mencoba berusaha untuk menggunakan keindahan fisik mereka, pesona mereka, tubuh mereka untuk "memenangkan" pria dalam dunia mereka. Fashion /gaya berpakaian tidak dianggap buruk asalkan tidak melanggar kesopanan dalam alkitab I Timotius 2:9. Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal, Dengan demikian umat Kristen terutama perempuan, harus peduli untuk tidak berdandan seperti yg dilarang oleh agama/perempuan yang rusak ahlaknya yang banyak memperlihatkan bagian tubuh pada public contoh pakaian renang akan mengekspos tubuh yg telanjang, dan berdalih membela diri bahwa pakaian renang akan menutupi bagian-bagian penting.,menganggap telah berpakaian. Namun perintah Tuhan berkata tidaklah demikian

Alkitab mengatakan bahwa umat seharusnya tidak mendahului hal duniawi dalam Roma 12:2. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Dan dalam Amsal 25:28 Alkitab mengajarkan kita bahwa "ketakutan manusia mendatangkan jerat." Menurut alkitab umat tidak harus memiliki gaya terbaru dan  tidak perlu takut ketinggalan dalam hal  fashion. Tetapi pada saat yang sama, 1 Korintus 7:31 mengatakan, "pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.." Jadi kita tidak ingin menjadi budak mode.
Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.

Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya. Industri fashion berkeyakinan bahwa tujuan/prinsip utama dlm berpakaian adalah untuk daya tarik seksual , bukan bertujuan untuk untuk menutupi tubuh, Mengenakan bikini berdosa sebab tujuan itu adalah untuk memamerkan bagian tubuh sebanyak mungkin walaupun masih menutupi bagian privacy yg paling penting. Tuhan tidak berkenan dalam hal ini sebab hal ini hanya memuaskan hal bersifat ke-daging-an /duniawi: bagi pria untuk memuaskan nafsu mata dan bagi perempuan untuk memamerkan tubuh . Alkitab menyeru umat untuk hidup dan berpakaian sopan, tidak untuk tujuan kepuasan nafsu. Alkitab memerintahkan melakukan segalanya untuk kemuliaan Tuhan: mengenakan pakaian renang yang dirancang untuk membuat para pria bernafsu dan para perempuan untuk mempublikasikan tampilan tubuh mereka tidak memuliakan Tuhan. Pakaian demikian rupa adalah untuk memikat pria memandang tubuh perempuan secara seksual, dalam ayat Amsal dikatakan Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati licik Amsal 7:10, sebagian besar mengkritik dengan alas an ‘ Kebebasan Kristiani ‘ padahal telah di katakana dalam Galatia, dan Roma:
Galatia 5:13, Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Roma 13:14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.

6. Beberapa wanita berpakaian tidak sopan bahkan dalam Gereja.
Mereka datang ke gereja mengenakan pakaian yang menampilkan semua pakaian batin mereka. Menampilkan pakaian yang mencoba untuk menarik perhatian kepada diri secara seksual, yang mengungkapkan "ketelanjangan", yang akan menyebabkan orang lain "bernafsu" atau "berzinah" bahkan dalam imajinasi mereka.
Alkitab mengatakan: saat ini mode dianggap tidak menghormati dan menghargai wanita Kristen. Kristen seharusnya berpakaian dengan cara sederhana dan layak, menunjukkan rasa hormat pada Tuhan, diri mereka sendiri, dan orang lain. Wanita yang mengaku beriman tidak akan pernah sengaja menghiasi dirinya dengan cara yang menggairahkan nafsu pada orang lain.
Maka kesopanan jelas melibatkan sikap kepantasan, kepatutan, moderasi, kesalehan, perilaku suci, dan takut akan Tuhan, yang mencerminkan kelemah-lembutan. Yaitu Sebuah kekuatan rohani yang besar yang ada untuk diwujudkan dalam sikap lahiriah wanita. Para Nabi Tuhan selalu menasihati anak-anaknya untuk berpakaian sopan. Cara berpakaian merupakan refleksi diri yang sebenarnya. Pakaian dan perhiasan mengirim pesan tentang pribadi seseorang kepada orang lain dan mempengaruhi cara seseorang dan orang lain di lingkungannya dalam bertindak.

7. The Way Of The Harlot :
 Seorang wanita dalam Alkitab, bernama Jezebel/Izabel , menolak untuk menjaga penampilan yang tampak memalukan. Menurut 2 Raja 9:30 Sampailah Yehu ke Yizreel. Ketika Izebel mendengar itu, ia mencalak matanya, dihiasinyalah kepalanya, lalu ia menjenguk dari jendela. , dia merias wajahnya dan "mengurai" rambutnya. Ini hanya merupakan gejala dari dalam hatinya. Dia adalah seorang wanita penipu dan jahat. Dalam menggambarkan wanita ini seutuhnya, dalam 1 dan 2 Raja, Tuhan merasa penting untuk menyebutkan bagaimana dia meperlakukan dirinya sendiri, menata rambutnya, dan dihiasi make up. Jika Tuhan merasa penting, maka umat harus jauh lebih merasa mementingkan hal ini. Pria Kristen mengalami kesulitan dalam mengendalikan pikiran seksual mereka terhadap lawan jenis. Melihat wanita berpakaian tidak sopan tidak membantu orang-orang Kristen menjadi lebih saleh. Ketidaksopanan dalam berpakaian adalah duniawi, menggairahkan nafsu dan hasrat, penekanan berlebihan pada seks dan perbuatan keji, serta sering mendorong dan mengajak bercumbu dan praktik tidak bermoral lainnya. Ini adalah tanda lahiriah bahwa orang yang berpakaian tidak sopan menjadi mengeras terhadap sensitivitas Roh Suci dan telah dikuasai oleh semangat kesombongan dan kebanggaan. Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.- 2 Tim. 2:22

7. Beberapa wanita yang berpakaian duniawi mengklaim diri sebagai seorang Kristen dan patuh terhadap Tuhan: Orang-orang yang mengklaim untuk "mengasihi Tuhan," dan berpakaian seperti ini, tidak berbeda dengan orang yang tidak patuh terhadap Tuhan.

 Mereka menempatkan reputasi pribadinya dan integritas kesaksian Kristen dalam resiko. Alkitab berbicara tentang mereka yang "bimbang", dan memperingatkan bahwa mereka "tidak stabil" dalam semua cara mereka dan menerima apa pun dari Tuhan (Yakobus 1:7-8). Dalam gereja mereka menimbulkan gangguan kudus dan batu sandungan untuk orang lain. Alkitab jelas: secara fundamental mengajarkan masalah kearifan, disiplin diri, dan pengendalian diri (Markus 09:47, Rom 12:02, 1 Tesalonika 4:3-8, Titus 2:6).
Orang bijak akan melakukan yang terbaik untuk menghindari situasi yang mengundang pikiran jahat dan nafsu (Lukas 9:23; 1 Korintus 6:18).
Seorang kristiani melakukankepatuhan terhadap Tuhan melalui iman kepada Tuhan dan kuasa-Nya (1 Kor 10:13, Ef 3:20;. Phil 4:13).
Ia akan melakukan ini karena ia takut Tuhan dan tidak mau menyinggung kekudusan-Nya (Mazmur 51:4; 2 Korintus 5:9-11, 7:01,.. 1 Tesalonika 4:2-5).
Ia akan melakukan ini karena ia memahami dan takut konsekuensi dari ketidaktaatan (Ibrani 12:9-11, Yakobus 1:13-15).
Dan mengetahui bahwa nafsu jarang masih masalah pribadi, dia akan melakukan ini atas nama reputasinya sendiri (Amsal 22:01;. Pengk 07:01) dan dari pertimbangan bagi orang lain (Efesus 5:03; 1 Tes 4. : 6, 5:22). Orang-orang akan mengklaim dan mengaku saleh, tapi ibadah mereka hanya bentuk formalitas, hanya profesi luar, hanya penampilan kesalehan. Mereka tidak akan memiliki Tuhan, mereka tidak akan memiliki Tuhan dalam hati dan kehidupan mereka. Mereka akan: mengakui Tuhan, dibaptis, menghadiri kebaktian, berpartisipasi dalam gereja dan kadang-kadang berbicara tentang Tuhan. Sayangnya, orang-orang yang memiliki suatu bentuk kesalehan spt ini akan menyangkal Kekuatan Tuhan.
Paulus memberi tahu kpd Timotius untuk berhati-hati akan adanya bentuk atau jenis kesalehan.
" Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! - 2 Timotius 3:5
Paulus memberitahu umat kristiani untuk "melatih diri kita kepada kesalehan". Orang yang melatih diri sendiri dalam kesalehan memiliki kunci yang diperlukan untuk mencapai sesuatu dalam hidup ini. Ini adalah panggilan pribadi yang diberikan oleh Paulus kepada Timotius, "melatih diri dalam kesalehan", hal ini bukan merupakan tanggung jawab Gereja atau kelompok teman lainnya, namun tergantung pada cara melatih diri. Yang mengarahkan seluruh energi seseorang untuk menjadi lebih shaleh . Setiap orang dapat menikmati gaya yang berbeda dalam berpakaian asalkan mereka tidak melanggar prinsip Firman Tuhan.

8. Kitab Suci diperuntukkan buat semua wanita yg terus berupaya mempertahankan ketelanjangan dan pakaian yang tidak sopan:
saat ini, ketika orang-orang berdosa mencoba untuk membenarkan setiap dosa yang diterangkan dalam Alkitab seorang wanita di berita, model porno profesional, mengklaim bahwa Tuhan menyetujui karir keji nya. Dia mengatakan bahwa Tuhan menciptakan Adam dan Hawa telanjang, sehingga ketelanjangan adalah hal yang biasa. Jelas dia tidak pernah membaca Kejadian 3:7 atau 1 Timotius 2:9. Tuhan mengharapkan semua wanita Kristen untuk menjadi lebih peduli dengan menampilkan karakter ilahi mereka, daripada penampilan dan kekayaan mereka. Alkitab menegur orang Kristen yang membenarkan hal tersebut dalam ayat-ayat berikut;
1 Timotius 2:9 mengatakan, " Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,'
" Kamu menyusahi TUHAN dengan perkataanmu. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menyusahi Dia?" Dengan cara kamu menyangka: "Setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di mata TUHAN; kepada orang-orang yang demikianlah Ia berkenan--atau jika tidak, di manakah Allah yang menghukum?" (Maleakhi 2:17).
Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia." (Matius 15:8-10)
" Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya--Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya." (Lukas 6:47-49)
" Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:21-23) Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. (Ibrani 10:26)
Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi (Matius 13:40-42) Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang (1Petrus 4:3)
Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus. (Efesus 5:3)
Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya. (1 Korintus 5:1)
Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri(1 Korintus 6:18)
Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang (1 Korintus 10:8 )
Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. (1Petrus 3:3-4)
Kami telah dipanggil keluar (Petrus 2:9 oleh Tuhan,) menjadi buatan Allah (Efesus 2:10) untuk melakukan pekerjaan baik. Kristiani adalah milik Kristus dan umat kristiani adalah orang-orang yang telah menyalibkan tubuh kita dan hawa nafsu (Gal 5:24) . Kristiani harus menjadi seperti orang asing atas tanah negeri, dan dunia ini tidak memiliki pengaruh yang sama atas kami, seperti halnya mereka yang tidak mengenal Tuhan (Efesus 2:3).

9. Ada beberapa hal kepatutan untuk tiak berpakaian secara sopan: bagian tubuh yang biasa Nampak di depan suami berbeda karena suami-istri dibuat dari satu daging. Sehingga hanya suami memiliki hak hukum untuk melihat.

1Korintus 7:4 mengatakan, "Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya

Ada banyak suami dan istri yang mendorong dan kadang-kadang bahkan menuntut pasangan mereka untuk "tampil seksi daripada terlihat anggun dan mulia namun tetap dalam batas-batas Roh Suci, menempatkan Yesus dan kesenangan-Nya sebagai prioritas utama atas semua yang dilakukan. Beberapa wanita mengaku melakukan ini untuk menarik perhatian suami mereka. Catatan dari Amsal 5, pasangan pernikahan tentu harus "dibahagiakan" oleh masing-masing cinta. Jelas, prinsip Pengkhotbah 3:1 berlaku di sini. Yaitu, ada waktu dan tempat untuk segalanya. Tidak ada dosa yang dilakukan oleh istrinya mengenakan pakaian sugestif untuk suaminya, dalam privasi rumah mereka, adalah hal lain yang telah di bahas. Istri yang gaunnya longgar di depan umum menarik perhatian lebih dari suaminya. Dia menarik perhatian suami lain, dan orang lain! tindakan nya tidak melakukan apa pun kecuali mengintensifkan masalah ketidaksopanan. Bahkan, tindakannya adalah mempermalukan diri sendiri. Seorang istri juga sebaiknya menjaga kesopanan dalam berpakaian serta penglihatan suami agar tidak terlatih untuk memiliki pandangan terhadap perempuan hal ini untuk menghindari stimulasi pemikiran dan perhatian suami pada daerah-daerah tubuh tertentu, krn Hal ini meningkatkan kemungkinan suami akan memusatkan perhatian pada daerah-daerah yang sama pada perempuan yang berpakaian tidak sopan lainnya.
orang "Kristen", yang benar-benar mendorong istri mereka untuk berpakaian dengan cara terbuka di depan umum dalah sangat tidak pantas, mereka tidak hanya mendorong istri mereka untuk berbuat dosa, mereka juga mendorong dosa dalam kehidupan setiap orang yang melihat dengan nafsu pada istrinya. Pria yang mendorong istrinya untuk berpakaian tidak sopan tidak berhak untuk mengutuk jika istrinya melakukan perzinahan terhadap dirinya. Alkitab berbicara tentang "pakaian dari seorang pelacur" (Amsal 7:10). Jika seorang pria akan mendorong istrinya untuk berpakaian seperti seorang pelacur, ia tidak memiliki alasan menyalahkan istrinya untuk bertindak seperti seorang pelacur.
Celana Pendek, Rok Mini menarik perhatian yang tidak perlu dengan memakai pakaian yang provokatif meningkatkan godaan dan peluang untuk keterbukaan yang disengaja. Kesederhanaan dalam berpakaian mengungkapkan kesederhanaan dan kesalehan hati, perilaku yang harus menjadi keinginan semua wanita yang hidup untuk menyenangkan dan menghormati Tuhan.

=> Ini adalah standar Kristen berdasarkan Alkitab untuk mengatur kesopanan dalam berpakaian, sementara kontes-kontes Kecantikan seperti halnya Miss World, penyelengaranya adalah dari kaum Kristen sendiri, yang menginjak-injak nilai moral yang ada dalam alkitab mereka sendiri dan saya tidak mendengar umat Kristen negeri ini yang memprotes atau berusaha mencegahnya, apa ajaran Alkitab tidaklah penting bagi mereka?
Share this article :

2 komentar :

  1. Footnotes:
    [1] http://www.merriam-webster.com/thesaurus/pageant...
    [2] http://www.georgeglazer.com/.../genre/eglingtonjoust.html
    [3] http://www.princeton.edu/.../docs/Beauty_contest.html
    [4] http://asp6new.alexanderstreet.com/...
    [5] Maurer, David W. (1999) [1940]. The Big Con: The Story of the Confidence Man and the Confidence Game (reprinted). New York: Bobbs Merrill / Anchor Books. ISBN 0-385-49538-2.
    [6] Colin Blakemore and Sheila Jennett, ed. (2006). The Oxford companion to the body (1. publ. ed.). Oxford: Oxford Univ. Press. ISBN 019852403X
    [7] Liben, Lynn S., Rebecca S. Bigler, Diane N Ruble, Carol Lynn Martin, and Kimberly K. Powlishta. "Conceptualizing, Measuring, and Evaluating Constructs and Pathways." Developmental Course of Gender Differentiation. 67.2 i-183. Print.

    [8] "Herstory: Annette Kellerman". The Dawn (54). March 2004. Archived from the original on 2005-11-18. Retrieved 2010-09-27.
    [9] http://american-civil-liberties.com/...
    [10] "Frontline World: A Pageant is Born". Pbs.org. Diakses 24 May 2011.
    [11] "David Dodge and the Art of the Bikini"

    BalasHapus
  2. Info tentang penulis link : http://voices.yahoo.com/... yg saya terjemahkan dan sy jadikan rujukan dalil alkitab

    Shaila D Touchton

    Beliau dilahirkan dan dibesarkan dalam sebuah keluarga terdidik, di India dan beliau kini telah meraih gelar Bachelor of Electrical & Electronics Engineering dari NMAMIT, India dan juga telah meraih berbagai sertifikasi di bidang Komputer dan Networking. Beliau juga memiliki gelar Doktor dalam bidang Studi Biblikal, gelar Doktor dalam Seminari Studi Teologi, gelar Doktor dalam bidang Konseling Kristen, dan gelar Doctor dalam bidang Penginjilan lewat Internet. Beliau telah sukses meniti karir di berbagai perusahaan IT maupun Teknik di masa silamnya dan kini beliau mendedikasikan sisa umurnya menjadi Ibu Rumah Tangga Kristen, Istri dari Daniel B Touchton dan juga sebagai kontributor artikel ke-Kristen-an

    Beliau telah menerbitkan sendiri tiga buah buku menggunakan metode print-on-demand yang masing-masing berjudul Christian Living, Seek God’ s Truth dan Living a Godly Life. Beliau memiliki hasrat mendalam pada kegiatan tulis-menulis bertema Kekristenan dan telah memberi kontribusi berupa berbagai artikel dan catatan blog di dunia maya. Beliau memiliki kecintaan yang besar terhadap kegiatan pembelajaran akan kalam Tuhan secara mendalam. Beliau pun memiliki keteguhan yang teramat sangat dalam melayani-Nya. Dan dia juga gemar mendorong serta menyemangati sesama untuk kian mempererat hubungan dengan Yesus Kristus; serta memberi pengkabaran akan ajaran Yesus Kristus melalui tulisannya. Semoga Tuhan memberkati tiap-tiap dari anda yang telah meluangkan waktu untuk membaca tulisan beliau.

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Hanina Syahidah - All Rights Reserved
Template Modif by Adam Pramuja Published by Raa Pramuja