Home » » Menjawab " Moses Bin Joseph " Pembentukan Tulang & Daging Menurut Alqur'an Menjiplak Teori Galen

Menjawab " Moses Bin Joseph " Pembentukan Tulang & Daging Menurut Alqur'an Menjiplak Teori Galen

Written By Admin On Jumat, 16 Agustus 2013 | 03.03


Moses Bin Joseph mengatakan bahwa Pembentukan tulang dan daging menurut Alqur’an mencontek Teori Galen (teori tabib Yunani kuno) hanya dengan mengutip sepenggal ayat QS.Al-Mu’minun :14 tanpa memperhatikan ayat2 sebelumnya. Untuk menjawab ini, sebaiknya kita lihat bagaimana proses penciptaan manusia dalam rahim di dalam Alqur’an secara utuh lalu kita bandingkan dengan teori Galen yg Moses permasalahkan.
Allah SWT berfirman:

QS.AL MU'MINUUN

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ

12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.

ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ

13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

ثُمَّ إِنَّكُمْ بَعْدَ ذَلِكَ لَمَيِّتُونَ

15. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.

Menurut Al-Quran, ada 7 tahapan kecambah menjadi janin, yaitu:
1. Nuthfah (mani),
2.'Alaqah(segumpal darah/zygoth),
3. Mudhghah (segumpal daging/embrio),
4. 'Izham (tulang),
5. Lahm(daging/otot),
6. Lahm membungkus izham (tulang),
7. Khalqun akhr(makhluk berbentuk lain)

jika kita perhatikan mulai ayat QS.Al-Mu’minun tsb maka dapat dilihat dg jelas tahapan tsb:

Kemudian nuthfah itu Kami jadikan 'alaqah, lalu 'alaqah itu Kami jadikan mudhghah, lalu mudhghah itu Kami jadikan 'izham, maka Kami bungkus 'izham itu dengan lahm, kemudian Kami kembangkan menjadi khalqun akhr. Maka Berkat Allah sebaik-baik menciptakan.

Whereas Galen taught only that the embryo developed in four stages.
(Galen hanya mengajarkan perkembangan embrio dalam 4 tahap):

1. The first is that in which. as is seen both in abortions and in menstruations, the form of the semen prevails
Mari kita perhadapkan teori tahap pertama tsb dengan Al-Quran:
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.” (QS. Al-Insan : 2)

Dalam ayat ini, Allah swt menerangkan percampuran air mani lelaki dan perempuan dalam pembentukan janin. Salain itu juga hadis Rasulullah saw. menerangkan tentang pembentukan janin dalam hadisnya :

من كل يخلق الإنسان, من نطفة الرجل ومن نطفة المرأة
Artinya : “(Manusia diciptakan) dari segala yang diciptakan dari sperma laki-laki dan ovum perempuan”



Sedangkan Galen mengatakan bhwa manusia berasal dari menstruation (haid) dan semen (sperma), Al-Quran sama sekali tidak bicara tentang haid, melainkan nuthfah yang bercampur, campuran nuthfah laki-laki (sperma) dengan nuthfah perempuan (ovum). Menurut istilah yang dipakai dalam ilmu kecambah (embryology) kontemporer kedua campuran itu disebut zygote. Galen bicara haid dan sperma, Al-Quran menyatakan nuthfah yang bercampur. Ini perbedaan pertama antara teori Galen terhadap Al-Quran.

2. when it has been filled with blood and heart, brain and liver are still unarticulated and unshaped yet have by now a certain solidarity and considerable size.
'Alaqah berasal dari akar kata {'ALQ}, yang berarti: benda yang menonjol, lintah, selaput berisi darah. Dan memang menurut embryology kontemporer tahap 'alaqah ini melekat menonjol dalam dinding rahim, bentuk dan sifatnya seperti lintah mengisap "makanan" dari sang ibu dan memang juga berupa kantong/selaput yang bersi darah. Ini baru bisa dilihat jika pake mikroskop. Mana itu Galen bisa tahu, belum ada mikroskop itu waktu. Kalau Nabi Muhammad SAW bisa tahu tanpa pake mikroskop, karena pengetahuan itu didapatkan beliau melalui wahyu dari Allah SWT. Ini perbedaan kedua dari teori Galen terhadap Al-Quran.

Secara bahasa, kata bahasa arab 'alaqah mempunyai tiga makna:
1. Lintah

Gambar 2. Bagan yang menggambarkan kemiripan dalam hal penampilan antara lintah dan embrio manusia pada fase 'alaqah. (Dari Human Development as Described in the Quran and Sunnah, Moore dkk. hal. 37. Digubah dari Integrated Principles of Zoology, Hickman dkk. Gambar embrio dari The Developing Human, Moore dan Persad, ed. 5, hal. 73)

2. Sesuatu yang menempel/tergantung
Gambar 3. Kita dapat melihat pada bagan ini bagaimana embrio pada fase 'alaqah bergantung dan menempel di dalam rahim (uterus) sang ibu. (The Developing Human, Moore dan Persaud, ed 5, hal 66)
3. Gumpalan darah.

Gambar 4. Bagan sistem peredaran darah primitif pada embrio dalam fase 'alaqah. Penampilan luar dari embrio dan kantungnya mirip dengan gumpalan darah karena adanya darah yang relatif banyak di dalam embrio. (The Developing Human, Moore, ed. 5, hal. 65)

3. it is possible to see the three ruling parts clearly and a kind of outline, a silhouette, as it were, of all the other parts

Mudhghah, yaitu permulaan pembentukan kecambah.

Firman Allah: “......dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.” (Qs.Al-Mu’minun:14) ayat ini diperjelas dengan: “......kemudian dari 'alaqah, kemudian dari mudhghah yang berbentuk dan belum berbentuk....” (QS.Al-Hajj:5)

Mudhghah berbentuk dalam embryology disebut mesoderm. Yang belum berbentuk ibarat permen karet yang telah dikunyah, kenyal-kenyal. Mesoderm dari mana 'izham (tulang) terbentuk, kemudian dibungkus oleh daging yaitu mudhghah yang belum berbentuk. Tulang yang terbentuk dari esoderm itu masih lunak (tulang rawan). Mudhghah yang belum berbentuk yang membungkus itu perlahan-lahan menjadi lahm (daging yang berotot), sementara itu secara simultan tulang rawan itu perlahan-lahan mengeras dengan penyerapan unsur Calsium. (according to modern embryologists the bone originating from mesoderm and muscles begin to develop simultaneously).

Tahapan-tahapan perkembangan bayi dalam rahim ibu dipaparkan dalam Al Qur'an. Sebagaiman diuraikan dalam ayat ke-14 surat Al Mu'minuun, jaringan tulang rawan pada embrio di dalam rahim ibu mulanya mengeras dan menjadi tulang keras. Lalu tulang-tulang ini dibungkus oleh sel-sel otot. Allah menjelaskan perkembangan ini dalam ayat: "…dan segumpal daging (mudhgah) itu Kami jadikan tulang belulang (‘izam), lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging (Lahm)"

Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut. Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini.

4. it jerks and moves as an animal now fully formed
as an animal fully formed tidak sama dengan khalqun akhr. Di atas 42 hari terbentuklah mekanisme perlengkapan pendengaran, penglihatan, kulit, otot-otot dan tulang-tulang, bentuknyapun menjadi sempurna dalam arti sudah seperti perawakan manusia. Inilah tahapan khalqun akhr (makhluq yang lain). Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim: Setelah 42 malam berlalu, maka Allah mengutus malaikat untuk menyempurnakan bentuk janin itu, memberikan pendengaran, penglihatan, kulit, otot-otot dan tulang-tulang dan meniupkan ruh ke janin. Jadi itu as an animal, sangat berbeda terhadap pernyataan Al-Quran khalqun akhr makhluq adalah manusia yang punya ruh.


Keempat tahap teori Galen telah disungkurkan dengan hasil ganda:
  1. Teori Galen tentang asal kecambah salah, ditolak oleh embryology kontemporer.
  2. Tidak ada itu "a shameless copy", karena teori Galen yang 4 tahap sama sekali berbeda terhadap 7 tahap yang dinyatakan Al-Quran.
Jadi jelas tuduhan peristiwa pembentukan tulang dan daging yg dituduh Moses menjiplak terory Galen adalah salah total. Anda hanya memenggal ayat pd QS.Al-Mu’minun:14 tanpa memperhatikan konteksnya scra keseluruhan

PENCIPTAAN MANUSIA DALAM ALKITAB

Ayub 10:10-11

10:10 Bukankah Engkau yang mencurahkan aku seperti air susu, dan mengentalkan aku seperti keju?
10:11 Engkau mengenakan kulit dan daging kepadaku, serta menjalin aku dengan tulang dan urat.

Perhatikan baik-baik, letak ketidakilmiahannya:

1. Jika airmani diumpamakan seperti susu, gumpalan darah atau nutfah/zygoth diumpamakan dengan keju, apakah bentuk zygoth mirip seperti keju? Setau saya yg namanya zygoth  itu mirip lintah, kenyal seprti gambar yg saya posting di atas tidak keras dan kaku seperti keju

2. Airmani (diumpamakan sebagai susu) yg dikentalkan seperti keju (zygoth), mirip sekali dengan teori Hipocrates. Menurut Hipocrates makhluk hidup tersusun dari dua unsur utama yaitu : air dan api. Pembentukkan zygoth dilakukan oleh api kemudian mnjadi embrio. Saripati makanan embrio berasal dari makanan & nafas dari ibunya. Embrio terbentuk secara simultan. Seperti susu yg mengalami pemanasan akan mengental menjadi keju. (Perhatikan Ayub 10:10)

3. Selanjutnya baca pada Ayub 10:11, disana dijelaskan kulit & daging duluan yg terbentuk baru kemudian Tuhan memasangkan Tulang dan Urat pada daging tsb, apakah ini masuk akal? padahal yg pertama kali terbentuk adalah tulang baru kemudian daging/otot dan urat.  Emang gimana Tuhan memasangkan tulang pada daging yg sudah terbentuk? apa ditancapkan sperti memasang tiang bendera di tanah? 

Jadi kira2 siapa dunk yg mencontek teory Yunani kuno yg jelas2 tidak ilmiah?!
Share this article :

0 comments :

Jika anda menyertakan link dalam komentar,baik itu link hidup maupun link biasa,maka admin akan menghapus komentar anda..

Terima Kasih.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Hanina Syahidah - All Rights Reserved
Template Modif by Adam Pramuja Published by Raa Pramuja