بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Taken from:
https://www.facebook.com/hanina.syahidah/posts/280107135406323?notif_t=feed_comment
Hadist tentang teman nabi yg maha tinggi
Pak Ronny wrote:
Doa Nabi Muhammad SAW sebelum beliau wafat: Ya Allah! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan Teman Yang Maha Tinggi …(Hadis Shahih Bukhari 1573)Lalu beliau mengangkat tangannya sambil mengucapkan: "Teman Yang Maha Tinggi" Lalu beliau wafat dan rebahlah tangan beliau.(Hadits Shahih Bukhari 1574)
Tanggapan Saya:
Ternyata HR.Bukhari No:1573 & 1574, tidak membahas tentang doa nabi sebelum meninggal, tapi tentang Haji lebih tepatnya tentang ritual melempar jumroh
حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ الضَّحَّاكُ بْنُ مَخْلَدٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْدَفَ الْفَضْلَ فَأَخْبَرَ الْفَضْلُ أَنَّهُ لَمْ يَزَلْ يُلَبِّي حَتَّى رَمَى الْجَمْرَةَ 14.157/1573. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim Adh-Dhahhak bin Mukhallad telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dari 'Atho' dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam membonceng Al Fadhal lalu Al Fadhal mengabarkan bahwa Beliau senantiasa bertalbiyah hingga melempar jumrah.
حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ يُونُسَ الْأَيْلِيِّ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا كَانَ رِدْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ عَرَفَةَ إِلَى الْمُزْدَلِفَةِ ثُمَّ أَرْدَفَ الْفَضْلَ مِنْ الْمُزْدَلِفَةِ إِلَى مِنًى قَالَ فَكِلَاهُمَا قَالَا لَمْ يَزَلْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُلَبِّي حَتَّى رَمَى جَمْرَةَ الْعَقَبَةِ 14.158/1574.
Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir telah menceritakan kepada kami bapakku dari Yunus Al Ailiy dari Az Zuhriy dari 'Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma bahwa Usamah bin Zaid radliallahu 'anhuma pernah diboncengkan oleh Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dari 'Arafah menuju Muzdalifah lalu Beliau membonceng Al Fadhal dari Muzdalifah menuju Mina. Dia berkata: Selama dalam dua perjalanan itu Beliau senantiasa bertalbiyah hingga melempar jumrah 'Aqabah.
Silahkan cek :
http://indoquran.com/en/quran-a-hadith/hadith-bukhari/surah/14.html?start=140
Kalaupun ada hadist lain yg membahas perkataan nabi sebelum meninggal, kalimatnya tidak seperti yg ditulis Pak Ronny
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ يُونُسُ قَالَ الزُّهْرِيُّ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ فِي رِجَالٍ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ أَنَّ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَهُوَ صَحِيحٌ إِنَّهُ لَمْ يُقْبَضْ نَبِيٌّ حَتَّى يَرَى مَقْعَدَهُ مِنْ الْجَنَّةِ ثُمَّ يُخَيَّرَ فَلَمَّا نَزَلَ بِهِ وَرَأْسُهُ عَلَى فَخِذِي غُشِيَ عَلَيْهِ ثُمَّ أَفَاقَ فَأَشْخَصَ بَصَرَهُ إِلَى سَقْفِ الْبَيْتِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ الرَّفِيقَ الْأَعْلَى فَقُلْتُ إِذًا لَا يَخْتَارُنَا وَعَرَفْتُ أَنَّهُ الْحَدِيثُ الَّذِي كَانَ يُحَدِّثُنَا وَهُوَ صَحِيحٌ قَالَتْ فَكَانَتْ آخِرَ كَلِمَةٍ تَكَلَّمَ بِهَا اللَّهُمَّ الرَّفِيقَ الْأَعْلَى
44.450/4104. Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Abdullah, Yunus berkata; Az Zuhri berkata; Telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab -di antara orang-orang yang berilmu-, bahwa Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada dalam keadaan sehat wal afiat, beliau pernah bersabda: 'Sesungguhnya seorang nabi tidaklah diwafatkan hingga diperlihatkan kepadanya tempatnya di surga lalu ia dipersilahkan untuk memilih.' Aisyah berkata; Ketika malaikat pencabut nyawa datang kepada Rasulullah, sementara kepala beliau berada di pangkuan saya, maka Rasulullah pingsan beberapa saat. Tak lama kemudian ia sadar kembali. Setelah itu, beliau menatap pandangannya ke atas sambil mengucapkan: Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku, Allah Yang Maha Tinggi! ' Aisyah berkata; Dengan demikian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak memilih untuk hidup Iebih lama lagi bersama kami. Aisyah pernah berkata; Saya teringat ucapan yang pernah beliau sampaikan kepada kami ketika beliau masih sehat; Itulah kata-kata terakhir yang pernah beliau ucapkan, yaitu: 'Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku Yang Maha Tinggi.' (HR.Bukhari No:4104)
Silahkan cek:http://indoquran.com/en/quran-a-hadith/hadith-bukhari/surah/44.html?start=440
حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ حَدَّثَنَا عَفَّانُ عَنْ صَخْرِ بْنِ جُوَيْرِيَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ دَخَلَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي بَكْرٍ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا مُسْنِدَتُهُ إِلَى صَدْرِي وَمَعَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ سِوَاكٌ رَطْبٌ يَسْتَنُّ بِهِ فَأَبَدَّهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَصَرَهُ فَأَخَذْتُ السِّوَاكَ فَقَصَمْتُهُ وَنَفَضْتُهُ وَطَيَّبْتُهُ ثُمَّ دَفَعْتُهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَنَّ بِهِ فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَنَّ اسْتِنَانًا قَطُّ أَحْسَنَ مِنْهُ فَمَا عَدَا أَنْ فَرَغَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَفَعَ يَدَهُ أَوْ إِصْبَعَهُ ثُمَّ قَالَ فِي الرَّفِيقِ الْأَعْلَى ثَلَاثًا ثُمَّ قَضَى وَكَانَتْ تَقُولُ مَاتَ بَيْنَ حَاقِنَتِي وَذَاقِنَتِي
44.430/4084. Telah menceritakan kepada kami Muhammad Telah menceritakan kepada kami Affan dari Shakhr bin Juwairiyah dari Abdurrahman bin Al Qasim dari Bapaknya dari Aisyah bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersandar di dadaku, Abdurrahman bin Abu Bakr masuk ke rumah sambil membawa kayu siwak yang biasa dia pakai. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun melihat kepadanya. Aku berkata kepadanya; 'Berikan siwak itu kepadaku wahai Abdurrahman! ' Lalu dia memberikannya kepadaku. Kemudian aku bersihkan, dan aku kunyah setelah itu aku berikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau pun bersiwak dengannya. Aku tidak pernah melihat sebelumnya beliau bersiwak sebaik itu. Setelah selesai, beliau mengangkat tangannya, atau jarinya seraya berkata; 'Arrafiiqul A'laa, Arrafiiqul A'laa (Ya Allah, sekarang aku memilih kekasihku yang tertinggi sekarang aku memilih kekasihku yang tertinggi) sebanyak tiga kali. Lalu beliau wafat. Aisyah berkata; 'Beliau wafat di antara dagu dan tenggorokanku.' (HR.Bukhari No.4084)
Silahkan cek:http://indoquran.com/en/quran-a-hadith/hadith-bukhari/surah/44.html?start=420
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ وَعُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ فِي رِجَالٍ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَهُوَ صَحِيحٌ لَنْ يُقْبَضَ نَبِيٌّ قَطُّ حَتَّى يَرَى مَقْعَدَهُ مِنْ الْجَنَّةِ ثُمَّ يُخَيَّرُ فَلَمَّا نَزَلَ بِهِ وَرَأْسُهُ عَلَى فَخِذِي غُشِيَ عَلَيْهِ سَاعَةً ثُمَّ أَفَاقَ فَأَشْخَصَ بَصَرَهُ إِلَى السَّقْفِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ الرَّفِيقَ الْأَعْلَى قُلْتُ إِذًا لَا يَخْتَارُنَا وَعَلِمْتُ أَنَّهُ الْحَدِيثُ الَّذِي كَانَ يُحَدِّثُنَا وَهُوَ صَحِيحٌ قَالَتْ فَكَانَتْ تِلْكَ آخِرَ كَلِمَةٍ تَكَلَّمَ بِهَا اللَّهُمَّ الرَّفِيقَ الْأَعْلَى
60.44/5872. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ufair dia berkata; telah menceritakan kepadaku Al Laits dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Uqail dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Musayyab dan 'Urwah bin Zubair - ia termasuk kalangan ahli ilmu- bahwa Aisyah radliallahu 'anha berkata; Ketika Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam masih dalam keadaan sehat wal afiat, beliau bersabda: 'Sesungguhnya seorang nabi tidaklah diwafatkan hingga diperlihatkan kepadanya tempatnya di surga lalu ia dipersilahkan untuk memilih.' Ketika (malaikat pencabut nyawa) datang kepada beliau, sementara kepala beliau berada di pangkuan saya, maka Rasulullah pingsan beberapa saat. Tak lama kemudian ia sadar kembali. Setelah itu, beliau menatap pandangannya ke atas sambil mengucapkan: Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku, Allah Yang Maha Tinggi! ' Aku berkata; Dengan demikian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak memilih untuk hidup lebih lama lagi bersama kami dan saya tahu bahwa itu adalah ucapan yang pernah beliau sampaikan kepada kami ketika beliau masih sehat. Aisyah mengatakan; Itulah kata-kata terakhir yang pernah beliau ucapkan, yaitu: 'Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku Yang Maha Tinggi.' (HR.Bukhari No:5872)
Silahkan cek:http://indoquran.com/en/quran-a-hadith/hadith-bukhari/surah/60.html?start=40
*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.
Pak Ronny Wrote:
Siapakah "Teman Yang Maha Tinggi" itu? Menurut catatan para Hadis Sahih Bukhari, ialah "Malaikat dan Nabi-nabi". Malaikat tidak disebut yang Maha Tinggi, jadi "teman" beliau bukan malaikat tetapi seorang nabi. Lalu siapakah diantara nabi yang layak disebut: "Yang Maha Tinggi"?Nabi-nabi yang terkenal iaitu: "Adam Shafiyulah" = Adam AS disucikan Allah"Nuh Najiyullah" = Nuh AS diselamatkan Allah"Ibrahim Khalillulah" = Ibrahim AS dikasihi Allah"Isma'il Dzabiihullah" = Ismail AS dikurbankan Allah"Musa Kaliimullah" = Musa AS difirmankan Allah"Dawud Kalifatullah" = Dawud AS dipimpin Allah(Majmu' Syarif) Namun beliau telah bersabda:"Anaa aulan naasi bi 'iisabni Maryam fid dun-yaa wal aakhiraati wal anbiyaau ikhwaatul li'allaatin ummahaatuhum syattaa wa diinuhum waahid." Saya yang lebih dekat Isa anak Maryam di dunia dan di akhirat. Semua nabi itu bersaudara kerana seketurunan. Ibunya berlainan sedang agamanya satu. (Hadis Shahih Bukhari 1501)"
Tanggapan Saya:
Ternyata HR.Bukhari No.1501 sama sekali tidak membicarakan tentang nabi Isa sebagai teman yg lebih dekat dengan nabi Muhammad tapi hadist tsb hanya membahas tentang ritual ibadah haji yaitu Sya'i
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ حَدَّثَنَا سُرَيْجُ بْنُ النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ سَعَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةَ أَشْوَاطٍ وَمَشَى أَرْبَعَةً فِي الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ تَابَعَهُ اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي كَثِيرُ بْنُ فَرْقَدٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
14.85/1501. Telah menceritakan kepada saya Muhammad bin Salam telah menceritakan kepada kami Suraij bin An-Nu'man telah menceritakan kepada kami Fulaih dari Nafi' dari Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melaksanakan sa'iy dengan berlari-lari kecil pada tiga putaran dan berjalan biasa pada empat putaran sisanya dalam pelaksanaan hajji maupun 'umrah. Hadits ini diikuti pula oleh Al Laits, dia berkata; telah menceritakan kepada saya Katsir bin Farqad dari Nafi' dari Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. (HR.Bukhari No.1501)
Silahkan cek:http://indoquran.com/en/quran-a-hadith/hadith-bukhari/surah/14.html?start=80
*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.
Doa Rasulullah sebelum beliau wafat dalam hadist tsb ada kaitannya dengan turunnya QS.An-Nissa:69-70
وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّۦنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّٰلِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُو۟لَٰٓئِكَ رَفِيقًۭا
Dan barangsiapa yang menta`ati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni`mat oleh Allah, yaitu : Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS.An-Nissa':69)
ذَٰلِكَ ٱلْفَضْلُ مِنَ ٱللَّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ عَلِيمًۭا
Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui. (QS.An-Nissa':70)
Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa pahala yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang taat kepada Nya dan kepada Rasul Nya, adalah suatu karunia yang tidak ada tara dan bandingannya bagi yang ingin mencapainya dan Allahlah Yang Maha Mengetahui siapa yang benar-benar taat kepada Nya, sehingga berhak memperoleh pahala yang besar itu.
Hingga terkait hal tersebut di atas,maka sebelum wafatnya Rasulullulloh berdoa agar bisa berjumpa dengan teman2 tertingginya di akherat karena mereka adalah sebaik2 teman sesuai dgn Annisaa ayat 69 tersebut.
ASBABUN NUZUL (Sebab-Sebab Turunnya Ayat An-nisa 69-70)
Sebab turunnya ayat ini menurut riwayat At Tabari dan Ibnu Mardawaih dari 'Aisyah ra. "Bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw dan berkata: "Ya Rasulullah sesungguhnya saya lebih mencintaimu dari diri saya dan anak saya. Apabila saya berada di rumah, saya selalu teringat padamu: sehingga saya tidak sabar dan terus datang untuk melihatmu. Dan apabila saya teringat tentang kematian saya dan kematianmu, maka tahulah (sadarlah) saya. bahwa engkau apabila masuk surga berada di tempat yang tinggi bersama-sama para Nabi, sedang saya apabila masuk surga, saya takut tidak akan melihatmu lagi. Mendengar itu Rasulullah diam tidak menjawab, dan kemudian turunlah ayat ini".
Pada ayat ini Allah mengajak dan mendorong setiap orang, supaya taat kepada Nya dan kepada Rasul Nya dengan menjanjikan secara pasti. akan membalas ketaatan dengan pahala yang sangat besar, yaitu bukan saja sekadar masuk surga, tetapi akan ditempatkan bersama-sama dengan orang-orang yang paling tinggi derajatnya di sisi Tuhan, yaitu Nabi-nabi, para siddiqin, para syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan orang-orang yang saleh.
Berdasarkan ayat ini para ahli tafsir secara garis besarnya membagi orang-orang yang memperoleh anugerah Allah yang paling besar di dalam surga kepada empat macam yaitu:
1. Para Rasul dan Nabi-nabi, yaitu mereka yang menerima wahyu dari Allah SWT.
2. Para siddiqin, yaitu orang-orang yang teguh keimanannya kepada kebenaran Nabi dan Rasul.
3. Para syuhada dibagi pula urutannya sebagai berikut:
a. Orang-orang beriman yang berjuang di jalan Allah dan mati terbunuh di dalam peperangan melawan orang-oang kafir
b. Orang-orang yang menghabiskan usianya berjuang di jalan Allah dengan harta; dan dengan segala macam jalan yang dapat dilaksanakannya.
c. Orang-orang beriman yang mati ditimpa musibah yang mendadak atau teraniaya, seperti mati bersalin, tenggelam di lautan, terbunuh dengan aniaya.
Bagian (a) disebut syahid dunia dan akhirat yang lebih tinggi pahalanya dari bagian (b) dan (c) yang keduanya hanya dinamakan syahid akhirat. Dan ada satu bagian lagi yang disebut namanya syahid dunia, yaitu orang-orang yang mati berperang melawan kafir, hanya untuk mencari keuntungan duniawi, seperti untuk mendapatkan harta rampasan, untuk mencari nama dan sebagainya. Syahid yang serupa ini tidak dimasukkan pembagian syahid di atas, karena syahid dunia tersebut tidak termaksud sama sekali dalam kedua ayat ini.
4. Orang-orang saleh, yaitu orang-orang yang selalu berbuat amal baik yang bermanfaat untuk umum, termasuk dirinya dan keluarganya baik untuk kebahagiaan hidup duniawi maupun untuk kebahagiaan hidup ukhrawi yang sesuai dengan ajaran Allah.
Orang-orang yang benar-benar taat kepada Allah dan Rasul-Nya sebagaimana yang tersebut dalam ayat ini akan dapat masuk surga dan ditempatkan bersama-sama dengan semua golongan yang empat itu.
Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa pahala yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang taat kepada Nya dan kepada Rasul-Nya, adalah suatu karunia yang tidak ada tara dan bandingannya bagi yang ingin mencapainya dan Allah lah Yang Maha Mengetahui siapa yang benar-benar taat kepada Nya, sehingga berhak memperoleh pahala yang besar itu.
Hingga terkait hal tersebut di atas, maka sebelum wafatnya Rasulullah berdoa agar bisa berjumpa dengan teman2 tertingginya di akherat karena mereka adalah sebaik2 teman sesuai dgn An-Nisaa' ayat 69 tersebut.
Keterangan selanjutnya silahkan baca di comment, ga muat kalau semua bantahan tuduhan Pak Ronny ditulis di note
Wallahu'alam bishshowab
0 comments :
Jika anda menyertakan link dalam komentar,baik itu link hidup maupun link biasa,maka admin akan menghapus komentar anda..
Terima Kasih.