Lebah, 1400 tahun lalu memang telah dirincikan Allah swt sebagai hewan yang dapat memproduksi minuman dan obat berkhaisat. Dalam perkembangan lebih lanjut, manusia pun menemukan produk lebah yang lebih hebat dibandingkan dengan madu, yaitu royal jelly alias “susu ratu”. Dan keberadaan si kental manis asam dan susu ratu ini pun sampai sekarang terkenal sebagai produk obat-obat herbal.
Madu,
sebagian masyarakat Indonesia yakin kalau madu merupakan cairan alami
yang enak dan manis. Kita juga beranggapan, madu kental itu sebagai
“makanan istimewa” untuk kebugaran tubuh. Menurut sumber kepustakaan,
setiap 1.000 g madu bernilai 3.280 kalori. Nilai kalori 1 kg madu sama
dengan 50 butir telur atau 5,575 l susu, atau 1,680 kg daging.
Sebetulnya,
khasiat madu amat berkaitan dengan kandungan gulanya yang tinggi.
Yakni fruktosa 41%, glukosa 35%, dan sukrosa 1,9%. Serta unsur
kan-dungan lainnya, seperti tepung sari ditambah berbagai enzim
pencernaan. Lalu ada vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, antibiotika, dan
lainnya.
Meski sama manisnya, perlakuan tubuh
manusia terhadap madu yang manis itu berbeda dibandingkan dengan gula
atau gula pasir. Madu dapat diproses langsung menjadi glukogen,
sedangkan gula harus diproses terlebih dulu oleh enzim pencernaan di
usus.
Dengan demikian tubuh manusia bisa lebih cepat merasakan manfaat madu dibandingkan dengan gula pasir. Dari beberapa hal itu, rasanya bisa disimpulkan kalau madu bisa memberikan manfaat sangat penting dalam kehidupan manusia.
Dengan demikian tubuh manusia bisa lebih cepat merasakan manfaat madu dibandingkan dengan gula pasir. Dari beberapa hal itu, rasanya bisa disimpulkan kalau madu bisa memberikan manfaat sangat penting dalam kehidupan manusia.
Royal Jelly-Susu Ratu yang Penuh Rahasia Ilahi
Dalam
perkembangan lebih lanjut, manusia menemukan produk lebah yang lebih
hebat dibandingkan dengan madu, yaitu royal jelly alias “susu ratu”.
Dalam
beberapa penelitian, royal jelly memberikan petunjuk katanya bisa
menggantikan sel-sel tubuh yang mati, serta memelihara kebugaran tubuh.
Juga disebut-sebut – lagi-lagi katanya – mampu mempertahankan
keperkasaan lelaki. Bahkan, beberapa ahli lebah madu di Eropa kini
kabarnya sedang meneliti kemungkinan royal jelly untuk mengobati
penderita leukemia, kanker, dan AIDS.
Madu konon
bisa menggantikan antibiotika bagi pasien pengidap kanker, juga
menyembuhkan efek sampingan prosedur kuratif, dan obat rematik. Madu
juga terbukti meningkatkan trombosit pada penderita demam berdarah.
Sedangkan venom atau racun lebah dapat untuk mengobati prostatitis kronis dan wasir. Juga dapat merehabilitasi pasien berpenyakit jantung, penyakit kulit, tukak lambung, luka bakar, dan sebagainya.
Dalam suatu seminar internasional di Swis, tahun 1995, para peneliti dan ahli apiterapi juga ahli farmasi menyatakan dirinya siap bekerja sama secara internasional, untuk mengembangkan produksi obat-obatan dari produk lebah madu dan royal jelly.
Sedangkan venom atau racun lebah dapat untuk mengobati prostatitis kronis dan wasir. Juga dapat merehabilitasi pasien berpenyakit jantung, penyakit kulit, tukak lambung, luka bakar, dan sebagainya.
Dalam suatu seminar internasional di Swis, tahun 1995, para peneliti dan ahli apiterapi juga ahli farmasi menyatakan dirinya siap bekerja sama secara internasional, untuk mengembangkan produksi obat-obatan dari produk lebah madu dan royal jelly.
Royal jelly yang
disebut “susu ratu” sebetulnya bukan susu. Apalagi madu yang dihasilkan
sang ratu lebah. Itu sebetulnya bahan makanan khusus untuk ratu lebah.
Diduga karena terus-menerus makan royal jelly, queen bee itu bisa
berumur antara 5 – 6 tahun.
Sejak 1922, seorang
peneliti dari Prancis telah merekomendasikan royal jelly untuk
pengobatan. Meski begitu sampai saat ini berbagai unsur yang terkandung
di dalamnya belum bisa diketahui seluruhnya. Royal jelly yang manis
agak kecut tetap merupakan misteri yang menggoda para ilmuwan.
Selebihnya,
masih banyak laporan penelitian tentang berbagai produk lebah yang
menunjukkan hasil positif untuk pengobatan, baik setelah mengonsumsi
madu, tepung sari atau polen, maupun royal jelly.
Sayangnya, kenyataan itu sulit diterima organisasi kesehatan dan perguruan tinggi kedokteran di beberapa negara dengan alasan kurangnya bukti ilmiah. Setidaknya, begitulah antara lain pernyataan pakar apiterapi dari Jerman. (islampos)
Sayangnya, kenyataan itu sulit diterima organisasi kesehatan dan perguruan tinggi kedokteran di beberapa negara dengan alasan kurangnya bukti ilmiah. Setidaknya, begitulah antara lain pernyataan pakar apiterapi dari Jerman. (islampos)
Beberapa Penggunaan Madu
- Pisang ambon dicampur dengan madu dan susu merupakan makanan yang baik bagi bayi.
- Pisang (jenis tergantung selera) dilumatkan sampai halus, dicampur dengan segelas air kelapa muda dan sedikit madu, kemudian disaring. Air hasil saringan berkhasiat bagi penderita campak dan tuberkolosis (TBC).
- Beberapa tetes sari buah pepaya, dicampur madu, merupakan tonikum yang baik untuk pertumbuhan anak serta wanita hamil dan menyusui.
- Pepaya, dicampur susu dan madu, baik untuk mengatasi ketidakberesan saluran kencing, berbagai gangguan jantung, otak, hati, urat sarat, darah, wasir dan sembelit.
- Beberapa tetes sari buah pepaya, dicampur madu, berkhasiat memperlancar air susu ibu.
- Jeruk peras, ditambah madu, dapat mengatasi gangguan jantung.
- Segelas air jeruk, ditambah sedikit garam dan satu sendok makan madu, berkhasiat untuk penderita TBC, asma, masuk angin dan bronkitis.
- Segelas penuh sari wortel, dicampur satu sendok makan madu dan satu sendok teh sari jeruk nipis, dapat menanggulangi mual-mual pada wanita hamil, gangguan empedu, radang lambung, kencing tidak lancar dan tubuh letih serta lesu (sebelum makan pagi).
- Segelas penuh sari mentimun, dicampur satu sendok teh madu, dan satu sendok teh sari jeruk nipis, bermanfaat memperlancar buang air kecil, keracunan saat hamil dan kencing yang sedikit akibat kurang cairan ( diminum dua kali sehari.
0 comments :
Jika anda menyertakan link dalam komentar,baik itu link hidup maupun link biasa,maka admin akan menghapus komentar anda..
Terima Kasih.