بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Menjawab Steiner Budiman di Link ini:
https://www.facebook.com/steiner.budiman/posts/533665250037801
Steiner Budiman shared a note via Khairunnissa Anissa.
45 minutes ago
Steiner Budiman HA...7X KALO INI ASLI TULISAN LO MAKE LO DE ADE KEMAJUAN YAITU LO DE MO MIKIR. TAPI LO GA KRITIS COY. NYANG KRITIS DONG. KALO KRITIS MAKE LO HARUS MIKIR KEK GINI. HA...7X tau ga seh lo.
si olo ternyate beragame eslam. bukan cuma ntu olo ternyate berjenis kelamin cewe. makenye si olo berhijab. ha...7x
"Dan tidak bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata kepadanya melainkan dengan ilham atau dari belakang tabir (hijab) atau Dia mengirim utusan /malaikat/ lalu dia mewahyukan dengan seizin-Nya apa-apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. (QS. 42:51)
MAHA IDEOT OLO DENGAN SGALE PIRMANNYE. HA...7X
alloh beragama eslam? ha...7x
YBU AMEN
***************************************
Islam agama dari Allah :
ٱلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلْإِسْلَٰمَ دِينًۭا
….Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS.Al-Maidah:3)
Agama yang diridhoi oleh Allah :
نَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلامُ
“Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam” (QS. Al Imran: 19)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“
Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi” (QS. Al Imran: 85)
Dan juga agama seluruh nabi dan Rasul:
وَمَن يَرْغَبُ عَن مِّلَّةِ إِبْرَاهِيمَ إِلَّا مَن سَفِهَ نَفْسَهُ ۚ وَلَقَدِ اصْطَفَيْنَاهُ فِي الدُّنْيَا ۖ وَإِنَّهُ فِي الْآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ ۖ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ * وَوَصَّىٰ بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَىٰ لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
“Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang shaleh.
Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".
Adakah kamu hadir ketika Yakub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".” (QS. Al Baqarah: 130-133)
Islam artinya tunduk, patuh, dan berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, tunduk kepada-Nya dalam ketaatan, serta berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya.
مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَٰكِن كَانَ حَنِيفًا مُّسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
"Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik." (QS. Ali Imran: 67)
Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "para nabi adalah saudara sebapak dan berlainan ibu, dan agama mereka satu.” (Muttafaq ‘Alaih)
Agama yang benar hanya satu, yaitu Islam, agama seluruh Nabi. Adapun perbedaan di antara mereka hanya pada masalah syari'at (tatacara) ibadah. Allah Ta'ala berfirman:
فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا
"Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang." (QS. Al Maidah: 48)
Pokok tauhid hanya satu, yaitu La Ilaha Illallaah. Setiap Nabi diperintahkan untuk menyampaikannya kepada umatnya. Allah Ta'ala menerangkan tentang hal ini dalam firman-Nya:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku"." (QS. Al Anbiya': 25)
“Para nabi itu saudara seayah, ibu-ibu mereka berbeda dan agama mereka adalah satu.” (Muttafaq ‘alaihi dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Bukti semua nabi mentauhidkan Allah ada juga dalam Alkitab
1. Tauhid Nabi Musa
Ulangan 4:35 “Semua itu ditunjukkan TUHAN kepadamu untuk membuktikan bahwa hanya TUHAN itu Allah, dan tidak ada yang lain.”
Ulangan 6:4 “Saudara-saudara, ingatlah! Hanya TUHAN, dan TUHAN saja Allah kita!”
Ulangan 32:39 “Lihatlah, Aku Allah Yang Esa, tak ada Allah kecuali Aku. Aku membunuh dan menghidupkan, melukai dan menyembuhkan. Bila Aku bertindak, tak seorang pun dapat melawan.”
2. Tauhid Nabi Daud
II Samuel 7:22 “Engkau sungguh besar, ya TUHAN Allah! Hanya Engkaulah Allah, tidak ada yang sama dengan Engkau. Kami tahu hal itu sebab sudah diberitahukan sejak dahulu.”
Mazmur 86:8 “Ya TUHAN, tak ada ilah seperti Engkau, tak ada yang melakukan apa yang Kaulakukan”
3. Tauhid Raja Salomo/ Nabi Sulaiman
I Raja-raja 8:23 “dan berdoa, ”TUHAN, Allah Israel! Di langit atau pun di bumi tak ada yang seperti Engkau! Engkau menepati janji-Mu dan menunjukkan kasih-Mu kepada umat-Mu yang setia dan taat dengan sepenuh hati kepada-Mu.”
4. Tauhid Nabi Yesaya
Yesaya 43: 10 “Hai umat-Ku, kamulah saksi-saksi-Ku, kamu Kupilih menjadi hamba-hamba-Ku, supaya mengenal Aku dan percaya kepada-Ku, dan mengerti bahwa Akulah Allah. Aku Allah Yang Mahaesa, tak ada lainnya sebelum dan sesudah Aku.”
Yesaya 44:6 “Inilah kata TUHAN Yang Mahakuasa, Raja dan pelindung Israel, ”Aku Allah Yang Mahaesa, yang pertama dan yang terakhir.”
Yesaya 45:5-6 “Akulah TUHAN, tak ada lainnya, Aku Allah Yang Mahaesa. Engkau telah Kupersenjatai, sekalipun engkau tidak mengenal Aku. Segalanya itu Kulakukan supaya dari timur sampai ke barat semua orang tahu Akulah TUHAN, tak ada ilah selain Aku.
Yesaya 46:9 “Ingatlah kejadian-kejadian di zaman dahulu; akuilah bahwa Aku Allah, dan tak ada lainnya, Aku Allah, dan tak ada yang seperti Aku.”
5. Tauhid Nabi Yesus/Eshua/Isa Almasih
Markus 12:29 Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.)
Yohanes 5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku),
Yohanes 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.).
Nabi-nabi jelas beragama Tauhid sehingga disebut muslim.
Allah tidak memerlukan agama, tetapi Dia sendiri adalah Tuhan dari agama yg haq.
Pertanyaan buat Steiner apa Yesus beragama Kristen ?? Yesus tidak membawa agama baru (Matius 5:17-20), sedangkan konsep Kristen dan peresmian Yesus sebagai tuhan diadakan 3 abad setelah jaman Yesus yaitu pada Konsili Nicea tahun 325 M.
Selanjutnya saya mau mengkritisi lucunya pandangan Steiner tentang hijab, dia memfitnah Allah mempunyai jenis kelamin perempuan karena ada kata “Hijab” (حِجَاب) di ayat ini:
۞ وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ ٱللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَآئِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًۭا فَيُوحِىَ بِإِذْنِهِۦ مَا يَشَآءُ ۚ إِنَّهُۥ عَلِىٌّ حَكِيمٌۭ
Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. (QS. Asy-Syura:51)
Sepertinya Steiner sedang memamerkan ketidaktahuan atau kesoktahuannya tentang arti hijab, dia pikir hijab hanyalah kerudung yang sering dipakai muslimah.
حجاب (Hijab) artinya penghalang, tidak terbatas pada kerudung saja, juga pada pembatas ruangan/tabir/tirai, penampilan dan perilaku manusia setiap harinya.
Hijab berasal dari akar kata :
ha (ح)
jim (ج)
dan ba’ (ب);
bentuk verbalnya (fi’il) adalah hajaba, yang diterjemahkan dengan “menutup, menyendirikan, memasang tirai, menyembunyikan, membentuk pemisahan, kerudung (khimar), Jilbab (sejenis gamis yg menutupi seluruh tubuh) hingga memakai cadar.”
Jadi terlalu sempit dan bodoh jika menterjemahkan hijab hanya sebagai kerudung yang biasa dipakai muslimah
Selanjutnya Hijab diterjemahkan menjadi “tutup, bungkus, jilbab/khimar, pakaian, tirai, cadar, layar, dan partisi.” Bahkan terdapat kata yang sama yaitu melindungi dan menutup. Derivatif lain dari kata Hijab adalah hajib, berarti alis mata atau pelindung mata dan juga merupakan kata yang dipakai selama periode kekhalifahan untuk para pejabat yang menyeleksi para pendatang yang ingin bertemu dengan khalifah.
Yang Steiner kira hijab sebagai kerudung dalam bahasa Arabnya adalah "Khimar", dalam perhatikan frase dalam QS.An-Nur:31
(وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ)
<=== yang dimaksud بِخُمُرِهِنَّ disini adalah kain penutup kepala/kerudung yang menutupi sampai menutupi bawah dada tetapi dalam kebiasaan orang Indonesia menyebut kerudung sebagai jilbab, padahal kata yang lebih tepat adalah khimar
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَآئِهِنَّ أَوْ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ أَخَوَٰتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّٰبِعِينَ غَيْرِ أُو۟لِى ٱلْإِرْبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفْلِ ٱلَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا۟ عَلَىٰ عَوْرَٰتِ ٱلنِّسَآءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
(QS.An-Nur:31)
Sedangkan dalam Al-Ahzab:59, muslimah diwajibkan menutup seluruh tubuh dengan jilbab, jilbab dalam ayat ini ialah sejenis baju kurung yang longgar yang dapat menutup kepala (termasuk khimar), muka (hukumnya masih khilafiyah para ulama jika dikaitkan dgn cadar/niqab), dada sampai ke kaki.
Ayat ini menggunakan kata "jilbiibihinna"
جَلَٰبِيبِهِنَّ
artinya jilbabnya (mereka)
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًۭا رَّحِيمًۭا
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu`min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.Al-Ahzab:59)
Nah sudah cukup jelas bukan yang namanya hijab bukanlah semata kerudung dan pakaian muslimah, tapi bermakna jauh lebih luas lagi yaitu sebagai penghalang penglihatan manusia terhadap apa saja yang harus tidak terlihat.
Dan jika steiner mau ngotot Allah memakai pakaian perempuan harusnya ayat QS. Asy-Syura:51 yang dia permasalahkan menuliskan kata khimar atau jilbab bukan hijab. Hijab pada ayat ini adalah penghalang atau sutrah yang membatasi manusia untuk melihat Allah bukanlah sejenis pakaian penutup bagi wanita.
Kata hijab dalam ayat QS. Asy-Syura:51 sebenarnya maknanya lebih tepat sebagai pembatas seperti halnya ketika kaum muslimin ada keperluan dengan ummul mukminun seperti dalam ayat QS.Al-Ahzab:53
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَٰعًۭا فَسْـَٔلُوهُنَّ مِن وَرَآءِ حِجَابٍۢ
"...... Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir."
(QS.Al-Ahzab:53)
Perhatikan ayat itu menggunakan kata hijab (حِجَابٍۢ)
yang maksudnya disini adalah tabir pembatas. Jadi sangat sembrono sekali jika mengartikan kata hijab dalam QS. As-syura:51 sebagai pakaian perempuan.
Allah bukan laki-laki, juga bukan perempuan, karena berjenis kelamin adalah salah satu ciri makhluk hidup ciptaan-Nya, sedangkan Allah mempunyai sifat wajib Mukhalafatuhu lil-Hawaditsi yaitu tidak menyerupai makhluk_Nya, jadi menuduh Allah berjenis kelamin perempuan adalah suatu kedunguan yang sangat ruaaaarrrr biasa :D
فَاطِرُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًۭا وَمِنَ ٱلْأَنْعَٰمِ أَزْوَٰجًۭا ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِۦ شَىْءٌۭ ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.(QS. As Syuuraa:11)
Dan kalau kita mau pakai standar pikir yang sama, maka Tuhan dalam Alkitabpun berhijab (menggunakan tabir) kalau masih ngotot mengatakan Tabir dalam QS. Asy-Syura:51 sebagai pakaian perempuan berarti Tuhan dalam Alkitab juga memakai pakaian perempuan
Keluaran 26
33 Haruslah tabir itu kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kaubawa tabut hukum ke sana, ke belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi pemisah bagimu antara tempat kudus dan tempat maha kudus
dalam bahasa Arab ayat ini ternyata menggunakan kata
HIJAB (الحجاب)
sama seperti dalam QS.Asy-Syura:51
<< ﺍﻟﺨﺮﻭﺝ 26 >>
33وتجعل الحجاب تحت الاشظّة. وتدخل الى هناك داخل الحجاب تابوت الشهادة. فيفصل لكم الحجاب بين القدس وقدس الاقداس.
Selanjutnya
Imamat 4
17 Imam harus mencelupkan jarinya ke dalam darah itu dan memercikkannya tujuh kali di hadapan TUHAN, di depan tabir.
<< ﺍﻟﻼﻭﻳﻲ 4 >>
17ويغمس الكاهن اصبعه في الدم وينضح سبع مرّات امام الرب لدى الحجاب
dalam bahasa Arab ayat ini juga ternyata menggunakan kata HIJAB (الحجاب) sama seperti dalam QS.Asy-Syura:51
Silahkan juga cek ayat-ayat lain tetang hijabnya Tuhan dalam Alkitab di : Kel 40:21, Kel 26:31, Kel 30:6, Im 4:6, Im 24:3, Kel 27:21, Im 16:12, Im 21:23
Semua ayat ini jika diterjemahkan kedalam bahasa arab selalu menggunakan kata
HIJAB (الحجاب)
Jadi Steiner juga harus menggunakan cara pikir dangkalnya itu terhadap Tuhan di alkitab, Tuhan Alkitab adalah perempuan karena berhijab :D
Nah loh…. Gimana tuh Tuhan ente berhijab ner, kata ente yang berhijab itu perempuan, sedangkan yesus itu laki-laki, apa Tuhan ente berjenis kelamin ganda?? :D
Wallahu’alam bishshowab…
Home
»
Hanina Menjawab
»
MENJAWAB TUDUHAN ALLAH BERJENIS KELAMIN PEREMPUAN
MENJAWAB TUDUHAN ALLAH BERJENIS KELAMIN PEREMPUAN
Written By Admin On Minggu, 20 Oktober 2013 | 15.24
Labels:
Hanina Menjawab
0 comments :
Jika anda menyertakan link dalam komentar,baik itu link hidup maupun link biasa,maka admin akan menghapus komentar anda..
Terima Kasih.