Home » » MENJAWAB ALLAH SEBAGAI DZAT

MENJAWAB ALLAH SEBAGAI DZAT

Written By Admin On Minggu, 01 September 2013 | 14.13

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Antek FFI said :

Dzat dengan zat itu beda. Jika Allah.swt disamakan dengan zat, yg notabene adalah ciptaan-Nya sendiri, maka itu amat mustahil. Atom diciptakan oleh Allah.swt masa Dia sendiri "mencipta" dirinya dengan atom? Masuk akal nggak mobil diciptakan sama mobil? Makanya, pelajari dulu struktur linguistik bahasa Arab tentang Dzat. Baru lo buka wacana disini, tentunya dengan tujuan mencari fakta dan penjelasan, bukan offensive orientation![/quote]


Nah, itulah tugas anda untuk menjelaskan DZAT Allah kepada kami, secara linguistik , dan jangan lupa bawa literatur yang sahih.
Kami non muslim tidak mengerti bahasa Arab Klasik kecuali Hillman, Murtad Mama, Noor, muslimpun tidak ada yang mengerti benar bahasa Arab Klasik.
Mohon penjelasannya, mudah mudahan saya berjumpa orang yang mengerti bahasa Arab Klasik dan dapat memberi pencerahan mengenai DZAT.
Apakah Dzat tersebut mempunyai kepribadian?
Apakah Dzat tersebut berbentuk RUH?
Apakah Dzat tersebut pernah menampakan diri?
Apakah Dzat tersebut berbentuk materi?
Apakah Dzat tersebut memiliki energi/power?
Apakah Dzat tersebut pernah membuktikan powernya(tanpa bantuan FPI) adalah POWER OF GOD?
Nih, ana ketemu alasan-alasan kenapa muslimer ga bisa menjelasin secara ilmiah apa itu dzat auloh

Larangan Berfikir tentang Dzat Allah

1. DALIL AL QUR'AN

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :

" Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka ".(Q.S. Ali Imran : 190-191)

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :

Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman". (Q.S. Yunus : 101)

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :

"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka." (Q.S. Shaad : 27)

2. DALIL AS SUNNAH

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" Berfikirlah tentang nikmat-nikmat Allah, dan jangan sekali-sekali engkau berfikir tentang Dzat Allah " (Hadits hasan, Silsilah al Ahaadiits ash Shahiihah)

nih lagi: Kata dzat yang disandarkan pada Allah kita ketemukan pada sabda Nabi saw, "Tafakkaruu fi khalkillah walaa tafakkarua fi dzatihi" (= berpikirlah kamu tentang ciptaan Allah tapi jangan berpikir mengenai DzatNya). pertanyaannya: darimana si momet itu mendapat istilah auloh itu dzat?

Jawaban akan saya mulai dari ayat :
firman Allah subhanahu wata’a


فَاطِرُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًۭا وَمِنَ ٱلْأَنْعَٰمِ أَزْوَٰجًۭا ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِۦ شَىْءٌۭ ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.(QS. As Syuuraa:11)

Maka kalau kita menyebut Dzatullah (Dzat Allah), tidak berarti dzat di sini sama dengan ciptaan-Nya (zat cair, zat gas, cat padat). Sama seperti ketika kita mengatakan bahwa Allah mendengar, bukan berarti mendengar seperti makhluknya dengan indera dengar (telinga misalnya).

Kata Dzat yang disandarkan pada Allah kita ketemukan pada sabda Nabi saw, "Tafakkaruu fi khalkillah walaa tafakkarua fi dzatihi" (= berpikirlah kamu tentang ciptaan Allah tapi jangan berpikir mengenai DzatNya).

Berpikir tentang ciptaan Allah akan menyadarkan kita bahwa Allah itu ada; eksistensi Allah itu nyata.

Tapi jangan sampai kita berpikir tentang Dzat Allah atau sosok Allah. Mengapa? Kita tak akan pernah mampu.

Bukankah Dia Mutlak (Absolute). Tak terbatas oleh ruang dan waktu; termasuk tak terbatas oleh alam pikiran manusia. Sementara manusia serba relatif. Ambil contoh, mata kita hanya untuk melihat benda mati saja sudah tertipu; tongkat lurus yang tertancap di air jernih bukankah kelihatan patah?

Bagaimana mata yang relatif ini akan mampu melihat Dzatullah yang tak terbatas itu? Maka pengetahuan kita tentang Dzat Allah tidak lain sebatas informasi yang dia berikan kepada kita: bagaimana sifatNya, apa namaNya; apa kehendakNya, dan sebagainya. Semua itu diinformasikan Allah melalui Al Quran dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw.

Jika kita memaksakan diri untuk "mewujudkan" sosok tuhan dalam pikiran kita, pasti akan salah. Sebab, bukankah selama ini pengetahuan kita selalu berdasar persepsi yang menyandar pada apa saja yang pernah kita lihat?

Mengapa ada tuhan yang "diwujudkan" dengan empat tangan oleh para penganut agama pagan? Karena sang pewujud dipengaruhi oleh persepsi mereka bahwa tuhan itu berkuasa dan kekuasaan itu, seperti gambaran kekuasaan manusia, disimbolkan dengan tangan.

Jadi, kembali lagi yang dimaksud Dzatullah adalah wujud Allah, yang wujud itu tak mungkin bisa  digambarkan, atau didefinisikan oleh manusia.

Kata Dzat selalu dirangkai dengan sifat Kemahaan-Nya dipakai untuk menyebut kata ganti Allah Allah subhanahuwata'ala Pencipta Jagat Raya. Sedangkan hakikat Allah tidak dapat ditangkap dengan indera makhluk-Nya. Allah tidak  sama dengan zat-zat yang diciptakan-Nya.

وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
(QS.Al-Ikhlas:4)

Seharusnya para kafir malu menuduh Allah itu berupa benda atau zat.

Karena Tuhan dalam sejarah Bible digambarkan  dengan bentuk dan tingkah aneh-aneh dan tidak masuk akal, contoh:
-Tuhan turun ke bumi menjadi manusia, lalu duel dengan Nabi Yakub sampai Tuhan kalah (Kejadian 32:28). Hmm.. Tuhan ngapain duel dengan nabi segala?! kalah pula.
-Tuhan menjelma menjadi burung merpati yang terbang di atas sungai (Yohanes 1:32)
-Tuhan menjadi manusia Yesus yang dikejar tentara, tertangkap dan disiksa sampai mati di kayu salib (Yohanes 1:40, Matius 27:50, Markus 15:32, Lukas 23:46, Yohanes 19:30)

Alkitab menyebutkan Allah sebagai roh, perhatikan ayat ini:

Yohanes 4
24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Jika Allah itu roh, maka konsep Ketuhanan akan semakin tidak jelas dan sangat melecehkan Tuhan. Tuhan digambarkan dalam bentuk yang sangat hina.

Kejadian 1
2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Hah... roh Tuhan melayang-layang....

Next...


Wahyu 5
6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Sehina itukah bentuk roh Tuhan.

Dalam Alkitabpun Tuhan dikatakan sebagai zat :

Sebab dalam alkitab cetakan lama ( hehee... biasalah kitab sering diamandemen) Tuhan secara tegas digambarkan sebagai “zat”

“Maka oleh sebab kita dijadikan Allah, tiadalah patut kita menyangkakan ZAT ALLAH itu serupa dengan emas dan perak atau batu yang berukir dengan kepandaian dan akal manusia” (Kisah Para Rasul 17:29, Alkitab Terjemahan Lama, LAI Jakarta 1960)

selanjutnya dalam Ibrani 1:3

Ibrani 1
3 Ia adalah cah
aya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

sebenarnya terjemahan yang bukan "wujud Allah" tapi "zat Allah"

ΠΡΟΣ ΕΒΡΑΙΟΥΣ 1:3 Greek NT: Stephanus Textus Receptus (1550, with accents)

ὃς ὢν ἀπαύγασμα τῆς δόξης καὶ χαρακτὴρ τῆς ὑποστάσεως αὐτοῦ φέρων τε τὰ πάντα τῷ ῥήματι τῆς δυνάμεως αὐτοῦ δι' εαυτοῦ καθαρισμὸν ποιησάμενος τῶν ἁμαρτιῶν ημῶν, ἐκάθισεν ἐν δεξιᾷ τῆς μεγαλωσύνης ἐν ὑψηλοῖς

Trans : os On apaugasma tEs doxEs kai charaktEr tEs upostaseOs autou pherOn te ta panta tO rEmati tEs dunameOs autou katharismon tOn amartiOn poiEsamenos ekathisen en dexia tEs megalOsunEs en upsElois

English Revised Version Hebrew 1:3

who being the effulgence of his glory, and the very image of his SUBTANCES, and upholding all things by the word of his power, when he had made purification of sins, sat down on the right hand of the Majesty on high;

ὑποστάσεως (hypostaseōs) = substance = SUBTANSI

Apakah SUBTANSI itu ?

substansi [KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA]

sub•stan•si n 1 watak yg sebenarnya dr sesuatu; isi; pokok; inti; 2 unsur; ZAT : pembakaran terjadi sbg hasil persenyawaan sebuah -- dng oksigen; dl konferensi akan dihimpun -- masalah yg akan kita bicarakan dl pertemuan tingkat tinggi mendatang; 3 kekayaan; harta: pikiran itu merupakan -- yg tidak kelihatan; 4 Ling medium yg dipakai untuk mengungkapkan bahasa

http://kamus.sabda.org/kamus/substansi

Jelas bahwa salah satu makna dari SUBTANSI adalah ZAT, jadi terjemahan yg mengatakan "wujud Allah" adalah ngawur

jadi sudah jelas bahwa ὑποστάσεως (hypostaseōs) = substance = SUBTANSI = ZAT

Jadi ZAT apakah tuhan kristen itu ?

ZAT CAIR ?

ZAT PADAT ?

GAS ??
Seharusnya mereka memikirkan sudah sempunakah konsep Ketuhanan dalam agama mereka sebelum mencari-cari cela Islam.

Konsep Ketuhanan Allah dalam Islam sudah sangat mapan, tak ada lagi yang perlu dipermasalahkan bagi orang-orang yang berpikir.

Kepada para penghujat Kristen saya kembali mengingatkan:

Matius 7
1 Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
 3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
 5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Wallahualam bishshowab

Share this article :

0 comments :

Jika anda menyertakan link dalam komentar,baik itu link hidup maupun link biasa,maka admin akan menghapus komentar anda..

Terima Kasih.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Hanina Syahidah - All Rights Reserved
Template Modif by Adam Pramuja Published by Raa Pramuja