Home » » Menjawab Tuduhan akun FB "Bintang Timur" QS.Maryam:17 membenarkan Ketuhanan Yesus

Menjawab Tuduhan akun FB "Bintang Timur" QS.Maryam:17 membenarkan Ketuhanan Yesus

Written By Admin On Rabu, 21 Agustus 2013 | 05.58

May 4, 2011 at 11:24am

Bismillahirrohmanirrohim

Dalam statusnya Bintang Timur menggunakan dalil QS.Maryam : 17 dan membandingkannya dengan Yohanes 1:1-2 dan 14 untuk membenarkan Ketuhanan Yesus


Mari kita lihat sekilas kisah Maryam dalam Alqur’an:
"dan Maryam puteri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat Tuhannya dan Kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat."(QS. At-Tahrim 66 : 12)


Dan selain itu ada di surat al-Anbiya' yang artinya:
"Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami" (QS. Al-Anbiya' 21 : 91)

“Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Qur'an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur.”
Ayat menyatakan, bahwa peniupan ruh kepada Maryam dan ruh itu masuk ke dalam tubuhnya, lalu setelah itu Maryam mengandung nabi Isa.

Kemudian Allah berfirman yang artinya:
"lalu Kami mengutus ruh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna".(QS. Maryam 19 : 17)

KENAPA ANDA HANYA MEMPERHATIKAN AYAT INI (QS. MARYAM 19:17) TANPA MEMPERHATIKAN AYAT BERIKUTNYA?


 Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa". (QS. Maryam 19:18)

"Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.""(QS.Maryam19:19)

JADI JELAS RUH YANG DIMAKSUD DALAM AYAT TERSEBUT ADALAH MALAIKAT JIBRIL YANG BICARA KEPADA MARYAM DALAM WUJUD MANUSIA BUKAN ALLAH ITU SENDIRI MASUK KEDALAM  TUBUH MARYAM LALU MENJADI MANUSIA YESUS. SEPERTINYA ANDA PERLU BELAJAR ILMU TAFSIR LEBIH DALAM LAGI AGAR TIDAK MEMBUAT PENAFSIRAN YANG SALAH TERHADAP AYAT-AYAT AL-QUR’AN!!!

Dalam tafsir disebutkan, bahwa malaikat meniupkan ke kantung baju Maryam, lalu ruh itu masuk ke dalam rahim dan jadilah nabi Isa.
Yang dimaksud dengan Ruh adalah sesuatu (makhluk) yang diciptakan Allah dari ruh, yang dengan adanya ruh tersebut makhluk menjadi hidup. Sama seperti yang terjadi pada penciptaan nabi Adam, dijelaskan dalam al-Quran yang artinya:
"Maka apabila Aku telah menyempumakan kejadianya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduk karnu kepadanya dengan bersujud. " (QS. Al-Hijr 15 : 29)

Allah telah meniupkan ruh kepada Adam, demikian juga dengan nabi Isa yang juga termasuk makhluk ciptaan Allah. Jelas disebutkan dalam ayat berikut yang artinya:

"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. " (QS. al-Qadr 97 : 4)


Dan Allah berfirman yang artinya:
"Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf". (QS. an-Naba' 78 : 38)
Kesimpulannya, nabi Isa adalah tercipta dari ruh yang berasal dari Allah, yakni ruh ciptaan Allah, dan der.gan ruh itu pula Allah menciptakan sekalian manusia, dan manusia yang pertama ialah nabi Adam. Allah berfirman yang artinya:
"Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur". (QS. as-Sajadah 32 : 9)

Dengan demikian, nabi Isa tidak memiliki keistimewaan dengan keberadaan ruh yang ditiupkan kepadanya. Ruh yang ditiupkan kepadanya sama dengan ruh yang ditiupkan kepada sekalian makhluk ciptaan Allah yang bernyawa dan berjasad yang bergerak dan berkeliaran di atas kulit bumi ini. Wallahu'alam. (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menulis dalam bukunya al-Jawab Ash-Shahih li mon Boddalo bi Din al-Mosih, ditahqiq dan dikomentari oleh Dr. Ali bin Hasan, Dr. Abdul Aziz Askar dan Dr. Hamdan al-Hamdani (3/248),

Tentang penjelasan makna yang tepat kata ruhullah:

Ruh Allah maksudnya adalah malaikat yang dianya adalah ruh pilihan Allah, dan Allah mencintainya, seperti yang termaktub dalam al-Quran: lalu Kami mengutus ruh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.

Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertaqwa". la (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci" (QS. Maryam 19:17-19).

 Allah memberitakan, bahwa Dialah yang mengirim ruh-Nya kepada nabi Isa, lalu nabi Isa menjadi manusia yang sempurna. Jelas, bahwa nabi Isa adalah rasul utusan Allah. Maka dapat diketahui, ruh yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah malaikat, yaitu ruh pilihan Allah, kemudian Allah menyandingkan kata ruh itu kepada Dzatnya, sama halnya dengan penyandingan kata benda yang lain dengan lafzul jalalah, seperti dalam ayat:
"(Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya" (QS. asy-Syams 91:13)

dan ayat:
"dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud" (QS. AI-Hajj 22 : 26)

dan firman Allah:
"(yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum... " (QS. al-Insan 76 : 6)

Kata yang disandingkan kepada Allah, jika itu adalah kata keterangan (sifat), tidak bermakna makhluk, seperti kata `llm, Qudrah, Kalam, dan Hayat (hidup), menjadi sifat kesucian Allah. Dan jika kata itu adalah kata benda, ia berdiri sendiri atau menjadi kata keterangan dari yang lain, contohnya: kata bait (rumah), naqah (unta), `abd (hamba) dan ruh (nyawa) menjadi milik, ciptaan yang disandarkan kepada pencipta dan pemiliknya. Hanya saja, dalam kaidah idhafat, mudhaf ilaih tidak terlepas dari pengkhususan kata mudhaf dengan sifat yang membuat mudhaf ilaih berbeda dari yang lain sebagai syarat sahnya idhafat. Misalnya, khusus Ka'bah, Naqah (unta tertentu) dan Ibadussholihin (hamba-hamba shalih)-lah yang dimaksudkan dalam idhafat `baitullah', 'naqatullah dan `ibadullah'. Demikianlah ruh khusus pilihan Allah yang disebut dalam idhafat `ruhullah', tidak digeneralisir sehingga masuk ruh-ruh yang buruk, seperti syeitan, orang-orang kafir. Ruh syeitan dan orang-orang kafir itu memang makhluk ciptaan Allah, namun tidak sah diidhofatkan kepada Allah seperti mengidhofatkan ruh-ruh yang suci dan bersih. Begitu juga tidak sah mengidhofatkan segala benda mati kepada Allah kecuali Ka'bah, dan tidak sah mengidhofatkan unta-unta lain kecuali naqatullah (unta Allah) yang diterangkan di surat asy-Syams, yaitu unta nabi Shalih.
Menurut pendapat saya: makna yang tepat dari idhafat ruhullah itu adalah `malaikat utusan dari sisi Allah seperti yang termaktub dalam al-Qur'an: la (Jibril) berkata:

"Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yangsuci" (QS. Maryam 19 : 19),

dan bukan seperti yang didakwakan umat Nasrani: `Ruh Allah menyatu dengan jasad Isa' atau `Ruh Allah pindah dari ke jasad Isa'. Mahasuci Allah setinggi-tingginya dari tuduhan kotor mereka. Sekiranya ucapan umat Nasrani itu benar, pasti mereka diwajibkan menyembah Adam as., sebab Adam tidak mempunyai ayah, dan sebab ruh Adam juga ditiupkan oleh Allah, sebagaimana termaktub dalam al-Quran

 "Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadianya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduk kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. al-Hijr 15:29).

Dengan demikian, di sana tiada perbedaan antara peciptaan Adam as. dan Isa as. Al-Quran menegaskan hal itu dalam ayat:
"Sesungguhnya penciptaan 'Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia" (QS. Ali `Imran 3:59).


SEKARANG KITA BAHAS YOHANES 1:1-2 DAN 14

"Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah."(Yohanes 1:1).
“Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.” (Yohanes 1:2).

"Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaannya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14)

Pada ayat pertama saja sudah memperlihatkan kejanggalan setiap yang bersama-sama dengan Allah berarti bukan Allah. Jika firman =  Allah, dan konteks kalimat itu diganti menjadi “Allah bersama-sama dengan Allah” alangkah lucunya. Jelas Firman dan Allah adalah 2 oknum yang berbeda


Menjadikan ayat ini sebagai referensi bahwa Yesus adalah Tuhan yang menjelma bagi manusia, sulit bisa diterima akal sehat. Maka untuk itu agar lebih mudah dipahami mari kita lihat  bagian pertama dari pembukaan Alkitab yaitu pada kitab Taurat Musa, ialah Kitab Kejadian 1 pasal 1 dan Kitab Kejadian pasal 1 ayat 26, yang bunyinya sebagai berikut:

"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." (Kejadian 1:1)

"Berfirmanlah Allah "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (Kejadian 1:26).

Dari bunyi ayat Kejadian 1:26 ini, ada kata "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut rupa dan gambar Kita.....' Yang dimaksud dengan kata "Kita," menurut penafsiran umat Kristiani, itu adalah bentuk kata Trinitas yang tersembunyi sebelum Yesus datang kedunia dalam kitab Perjanjian Baru. Jadi kata "Kita" itu mengandung makna : Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan Roh Kudus, atau dengan istilah lain dikenal Bapa, Firman dan Roh Kudus.
BAPA itu = Tuhan = Allah (oknum pertama) FIRMAN itu = Yesus = Anak Allah (oknum kedua) dan ROH KUDUS itu = Tuhan juga (oknum- ketiga).


Awal kitab Kejadian pasal 1:1 berbunyi "Pada mulanya Allah..:.' Awal Yohanes pasal 1:1 berbunyi "Pada mulanya adalah Firman" dan pada awal kitab Kejadian pasal 1:26 berbunyi "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut rupa dan gambar Kita....."
Dari ketiga dalil tersebut (Yoh 1:1 dan 14, dan Kej 1:1 dan 26)


para misionaris menafsirkan Yoh 1:1 yang berbunyi "Pada mulanya adalah Firman..." selaras dengan Kejadian 1:1 yang berbunyi "Pada mulanya Allah... " Dengan demikian menurut mereka Firman itu adalah Allah. Yang dimaksud dengan kata "Firman" adalah Yesus itu sendiri. Sementara Firman itu adalah Aliah, kalau begitu berarti Yesus = Allah. Kemudian pada Yoh 1:14 dikatakan bahwa "Firman itu telah menjadi manusia" Sedangkan manusia itu adalah Yesus. Kalau Firman itu adalah Yesus dan Yesus itu adalah Allah, berarti Allah itu telah menjadi manusia yang disebut Yesus. Oleh sebab itu makna dari Yoh 1:1 yang berbunyi: "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah...' yaitu Yesus yang mulanya ada bersama-sama dengan Allah, adalah Allah itu sendiri yang telah menjadi manusia.
Memang sulit sekali bisa diterima penafsiran ayat-ayat tersebut, sebab sesuatu yang tidak rasional dipaksakan harus menjadi rasional.


Menurut penafsiran kaum muslimin, kata "firman”  berarti "perkataan" atau "kalam" (kalamullah) yang bermakna "perkataan Allah." Misalnya jika Allah ingin menciptakan sesuatu, cukup Dia berkata (berfirman) "KUN" (jadilah) maka jadilah. Contoh bagaimana penciptaan Nabi Isa as (Yesus) dan Nabi Adam as di dalam Al Qur'an.
Allah jelaskan sebagai berikut :
"Sesungguhnya perbandingan (kejadian) Isa di sisi Allah adalah seperti (kejadian) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, "Jadilah" maka jadilah dia. " (Qs 3 Ali `Imraan 59).

Mengenai Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 dan 14, dalam buku The Five Gospels yang diterbitkan oleh Harper San Fransisco, yang dikomentari oleh Robert W. Funk dan Roy W. Hoover, ternyata ayat-ayat tersebut tidak masuk dalam kategori ucapan Yesus yang diseminarkan.

Injil yang diakui di Indonesia ada empat yaitu Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Di Amerika sekitar tahun 1993, di kota Sanoma CaIifornia, disponsori oleh Westar Instituie, Injil itu diseminarkan oleh sekitar 76 orang ahli dari berbagai kalangan, seperti guru besar dari berbagai universitas terkenal didunia, para ahli ilmu theologi dari Katolik dan Protestan, ahli kitab suci, ahli bahasa Ibrani dll yang semuanya tidak ada orang Islam. Injil yang diseminarkan ada lima yaitu Injil Matius Markus, Lukas, Yohanes dan Injil Thomas. Ke lima Injil yang bernama "The Five Gospels" diseminarkan dalam rangka mengklasifikasikan sabda Yesus. Makanya dalam cover The Fiue Gospels tersebut tertulis What Did Jesus Really Say? The Search For The Authentic Words of Jesus. (Apa yang benar-benar Yesus ucapkan? Mencari ucapan asli dari Yesus).


Dalam kitab The Five Gospels tersebut, semua ucapan atau sabda Yesus, dicetak berwarna. Ada empat warna yang disepakati, yaitu merah (RED), merah muda (PINK), kelabu (GRAY) dan hitam bolt (BLACK).
Ada tiga option (pilihan) yang disepakati untuk menentukan derajat kebenaran sabda / ucapan Yesus, yaitu :
Option 1
**Red : I would include this item unequivocally in the database for determining who Jesus was.
**Pink : I would include this item with reservations (or modifications) in the database.
**Gray : I would not include this item in the database, but I might make use of some of the content in determining who Jesus was.
**Black : I would not include this item in the primary database.

Option 2
**Red : Jesus undoubtedly said this or something very like it.
**Pink : Jesus probably said something like this.
**Gray : Jesus did not say this, but they ideas contained in it are close to his own.
**Black : Jesus did not say this, it represents the perspective or content of a later or different tradtion.

Option 3
**Red : That`s Jesus !
**Pink : Sure sounds like Jesus. ** Gray : Well, maybe.
**Black : There`s been some mistake.

Dari hasil seminar, ternyata Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 & 14 tidak masuk kategori yang dinilai atau yang diseminar-kan, sebab ayat-ayat tersebut dianggap bukan sabda atau ucapan Yesus. Ayat itu hanyalah ucapan Yohanes saja! Dan ayat tersebut tidak masuk dalam kategori RED, PINK, GRAY & BLACK.
Hasil akhir dari penelitian dalam seminar yang dilakukan oleh 76 ahli dari berbagai kalangan, menyatakan sebagai berikut :

"Eighty-two percent of the words ascribed to Jesus in the gospels were not actually spoken by him, according to the Jesus Seminar."

"Delapan puluh dua persen kata-kata yang dianggap berasal dari Yesus di dalam Injil, tidaklah benar-benar diucapkan olehnya, menurut Seminar Yesus."

Pernyataan 76 (tujuh puluh enam) ahli dari berbagai kalangan dari seluruh dunia dalam Seminar tentang Yesus, sungguh mengejutkan dunia, khususnya dikalangan kaum Kristiani, sebab kalau 82% (delapan puluh dua persen) isi Injil bukan benar-benar diucapkan Yesus, berarti hanya 18% (delapan belas persen) saja isi Injil yang dianggap ucapan Yesus. Ternyata Yoh 1:1 & 14 yang jadi acuan bahwa Yesus 100% Tuhan dan 100% manusia, menurut 76 ahli tersebut, bukan ucapan Yesus, tapi hanya pendapat penulis Injil itu saja, yaitu Yohanes. Padahal para perseta Seminar Yesus tersebut, tidak ada satupun orang Islam, dan tidak satupun berasal dari lndonesia.

Lebih ironis lagi, dari semua Injil-Injil yang diseminarkan tersebut, Injil Yohanes termasuk yang hampir 100% dianggap bukan ucapan Yesus.

Hasilnya sungguh mengejutkan, dari 4 (empat) kategori, tidak ada satu ayatpun dalam seluruh Injil Yohanes yang dicetak hurup Red. Hurup Pink saja hanya ada 1 (satu), hurup Grey hanya ada 4 (empat) ayat saja, selebihnya Black.
Perincian khusus Injil Yohanes sebagai berikut:

RED : (That is Jesus!), tidak satu ayat pun yang dicetak merah, berarti tidak ada satu ayatpun yang dianggap benar-benar ucapan Yesus.
PINK: (Sure sounds like Jesus), hanya ada satu ayat saja yaitu Yoh 4:43.
GRAY : (Well, maybe), hanya ada 4 (empat) ayat saja, yaitu pada Yoh 12 ayat 24, 25, 26 dan Yoh 13 ayat 20.
BLACK : (Jesus did not say this There's been some mistake!) selebihnya bukan ucapan Yesus!

Bayangkan saja, Injil Yohanes terdiri dari 21 pasal, 878 ayat dan 19099 kata. Kalau RED tidak ada, PINK hanya 1 ayat, GRAY 4 ayat, berarti sisanya BLACK (bukan ucapan Yesus) ada 873 ayat.
Nah, masih mau dipakai dalil yang ternyata BUKAN UCAPAN YESUS?!

Ayat ngawur dan terbukti palsu kayak gitu masih mau dipakai?

Kesimpulannya, sudah seharusnya bagi orang yang berkeyakinan kontroversial untuk kembali ke jalan yang benar. Berpaling untuk menyembah Allah yang Esa, yang tiada satu pun sekutu dengannya, baik itu dari jenis malaikat ataupun nabi.

Wallahu'alam bishshowab...


Share this article :

0 comments :

Jika anda menyertakan link dalam komentar,baik itu link hidup maupun link biasa,maka admin akan menghapus komentar anda..

Terima Kasih.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Hanina Syahidah - All Rights Reserved
Template Modif by Adam Pramuja Published by Raa Pramuja