Home » » SALAH SIAPA ADA KAFIR? MENJAWAB TENTANG ALLAH MENGUNCI MATI HATI KAFIR

SALAH SIAPA ADA KAFIR? MENJAWAB TENTANG ALLAH MENGUNCI MATI HATI KAFIR

Written By Admin On Minggu, 01 September 2013 | 17.53

Perdana Tsophnath Pa'neachposted toHanina Syahidah
6 hours ago
Salah siapa ada kafir?

Ref:
Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang kafir. (QS. 7:101)


 Like ·
******************************************************************************
TANGGAPAN SAYA:

Pertanyaan konyol sebenarnya, sama seperti menanyakan kenapa manusia dilahirkan tidak melalui lubang hidung?? Jawabannya juga bisa konyol, karena kalau keluar dari lubang hidung itu namanya upil bukan manusia. Sama bodohnya dengan menyalahkan 1+1 = 2 tapi membandingkan dengan jawaban orang yang bilang 1+2+3 = 7, yang salah siapa eh yang disalahin siapa.

Sebenarnya saya sempat mikir kayaknya tidak ada gunanya meladeni anda, sama aja kayak ngajarin batu joget caesar, tapi daripada anda koar-koar diluar, menjerit kenapa ga ditanggapi ya akhirnya saya jawab juga.

Salah siapa kafir?? Ya salah orang yang memilih jalan kekafiran, karena menjadi kafir atau beriman adalah sebuah pilihan.


Saya mulai pembahasan dengan ayat ini :
وَمَا كَانَ ٱلنَّاسُ إِلَّآ أُمَّةًۭ وَٰحِدَةًۭ فَٱخْتَلَفُوا۟ ۚ وَلَوْلَا كَلِمَةٌۭ سَبَقَتْ مِن رَّبِّكَ لَقُضِىَ بَيْنَهُمْ فِيمَا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ


Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.
(QS.Yunus:19)


Maksudnya: manusia pada mulanya hidup rukun, bersatu dalam satu agama, sebagai satu keluarga. Tetapi setelah mereka berkembang biak dan setelah kepentingan mereka berlain-lain, timbullah berbagai kepercayaan yang menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu Allah mengutus rasul yang membawa wahyu dan untuk memberi petunjuk kepada mereka.

Ketetapan Allah itu ialah bahwa, perselisihan manusia di dunia itu akan diputuskan di akhirat, jika tidak maka Allah akan memberikan keputusan di dunia, menghukum kaum kafir saat itu juga.

Disitulah awal adanya orang kafir dan beriman.


SALAH SIAPA ADA KAFIR? PERTANYAAN YANG LEBIH TEPAT SEBENARNYA ADALAH KENAPA ANDA MEMILIH MENJADI KAFIR? KARENA MENJADI KAFIR ATAU BERIMAN ADALAH PILIHAN

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :ما من مولود إلايولد على الفطرة فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه (رواه مسلم)

Rasulullah Shalallahu 'alaihiwassalam bersabda: Tidaklah setiap bayi yang lahir kecuali dalam keadaan fitrah(suci), maka kedua orang tuanya yang dapat menyebabkan ia beragama yahudi, nasrani, atau majusi (HR. Muslim)

Manusia umumnya berawal dari agama orang tuanya, tetapi Allah memberikan Akal dan hati untuk memilih jalan hidupnya setelah dewasa. Bahkan yang muslim dari lahirpun bisa memilih menjadi kafir, begitu juga yang kafir dari orok bisa memilih menjadi muslim.

Manusia bisa memiliki dua kecenderungan; pada kejahatan dan pada ketakwaan

فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا
"maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya." (QS.As-Syams:8)

“maka Allah mengilhamkan.” pangkal ayat . Allah, yaitu Rabb yang mendirikan langit menghamparkan bumi dan menyempurnakan kejadian Insan. Diberi-Nya Ilham diberi-Nya petunjuk “kepadanya.” Artinya kepada diri insan tadi adanya kejahatannya dan kebaikannya. seperti tertulis:
"kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya"

Diberilah setiap diri itu Ilham oleh Allah, mana jalan yang buruk, yang berbahaya, yang akan membawa celaka supaya janganlah ditempuh, dan bersamaan dengan itu diberinya pula petunjuk mana jalan yang baik, yang akan membawa selamat dan bahagia dunia dan akhirat.

Artinya, bahwa setiap orang diberi akal buat menimbang, diberikan kesanggupan menerima Ilham dan petunjuk. Semua orang diberitahu mana yang membawa celaka dan mana yang akan selamat. Itulah tanda cinta Allah kepada hamba-Nya.

وَهَدَيْنَٰهُ ٱلنَّجْدَيْنِ
"Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan" (QS. Al-Balad:10)

Yang dimaksud dengan "dua jalan" ialah jalan kebajikan dan jalan kejahatan.
Jiwa bisa mengajak pada ketakwaan, pada saat yang lain ia bisa mengajak pada kejahatan agar jelas mana yang beriman dan mana ingkar dan kafir. Tergantung manusianya sendiri mau pilih jalan yang mana, termasuk memilih jadi orang baik atau jahat.

Nah jika ada dua pilihan jalan kebajikan dan kejahatan, lalu orang lebih memilih jalan kejahatan dan menolak jalan kebaikan lalu tersesat karena jalan yang dia pilih apa kita akan menyalahkan Allah sedangkan Allah sudah memberi hati dan akal untuk berpikir tapi tidak digunakan.


أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ

“Ketahuilah bahwasanya pada setiap tubuh seseorang ada segumpal daging. Jika dia baik, akan baiklah seluruh anggota tubuhnya. Namun apabila dia rusak maka akan rusak pula seluruh anggota tubuhnya. Ketahuilah bahwasanya segumpal daging tadi adalah qalbu."
(HR. Bukhari [52] dan Muslim [1599] dari sahabat An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu’anhuma).
Bagaimana Allah menunjukan jalan yang benar ? baca:


كَانَ ٱلنَّاسُ أُمَّةًۭ وَٰحِدَةًۭ فَبَعَثَ ٱللَّهُ ٱلنَّبِيِّۦنَ مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ وَأَنزَلَ مَعَهُمُ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ ٱلنَّاسِ فِيمَا ٱخْتَلَفُوا۟ فِيهِ ۚ وَمَا ٱخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا ٱلَّذِينَ أُوتُوهُ مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ ٱلْبَيِّنَٰتُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لِمَا ٱخْتَلَفُوا۟ فِيهِ مِنَ ٱلْحَقِّ بِإِذْنِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ يَهْدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٰطٍۢ مُّسْتَقِيمٍ


Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (QS.Al-Baqarah:213)

APA REAKSI PARA KAFIR ITU TERHADAP PERINGATAN DARI ALLAH YANG DIBAWA OLEH PARA NABI DAN RASUL??

1. Kafir ngotot tetap berada dalam kekafiran, bisa dengan cara mengingkari ayat-ayat Allah berdusta, fasik, membuat kerusakan, membunuh para nabi, menolak kebenaran, menyatakan sendiri hati mereka tertutup dsb, inilah yang menyebabkan kafir jenis ini terkunci pintu hatinya.

تِلْكَ ٱلْقُرَىٰ نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنۢبَآئِهَا ۚ وَلَقَدْ جَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ فَمَا كَانُوا۟ لِيُؤْمِنُوا۟ بِمَا كَذَّبُوا۟ مِن قَبْلُ ۚ كَذَٰلِكَ يَطْبَعُ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِ ٱلْكَٰفِرِينَ
Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan) itu, Kami ceritakan sebagian dari berita-beritanya kepadamu. Dan sungguh telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka telah mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mata hati orang-orang kafir. (QS. Al-A`raaf:101)

Sebaiknya baca juga ayat-ayat kelanjutannya untuk lebih memahami apa sebab hati mereka dikunci mati

وَمَا وَجَدْنَا لِأَكْثَرِهِم مِّنْ عَهْدٍۢ ۖ وَإِن وَجَدْنَآ أَكْثَرَهُمْ لَفَٰسِقِينَ
Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik. (QS. Al-A`raaf:102)

ثُمَّ بَعَثْنَا مِنۢ بَعْدِهِم مُّوسَىٰ بِـَٔايَٰتِنَآ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ وَمَلَإِي۟هِۦ فَظَلَمُوا۟ بِهَا ۖ فَٱنظُرْ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُفْسِدِينَ
Kemudian Kami utus Musa sesudah rasul-rasul itu dengan membawa ayat-ayat Kami kepada Fir`aun  dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang membuat kerusakan. (QS. Al-A`raaf:103)

Allah telah menciptakan bagi manusia penglihatan, pendengaran dan hati, dan semua itu akan diminta pertanggunganjawabnya. Karena itu seharusnya dapat mempergunakannya dan menjaganya dengan baik, tapi para kafir itu malah tidak menggunakannya dengan baik. Baca juga ayat-ayat ini:

فَبِمَا نَقْضِهِم مِّيثَٰقَهُمْ وَكُفْرِهِم بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَقَتْلِهِمُ ٱلْأَنۢبِيَآءَ بِغَيْرِ حَقٍّۢ وَقَوْلِهِمْ قُلُوبُنَا غُلْفٌۢ ۚ بَلْ طَبَعَ ٱللَّهُ عَلَيْهَا بِكُفْرِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُونَ إِلَّا قَلِيلًۭا
Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan, disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan : "Hati kami tertutup." Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka. (QS.An-Nissa:155)

Nah jelas apa sebab utamanya, mengapa mereka terkunci hatinya?? Karena mereka sendiri yang menginginkannya, mereka menolak ajaran Allah, mengingkari ayat-ayat Allah.

Dari ayat-ayat tersebut sudah dapat kita simpulkan orang-orang kafir yang dikunci mati hatinya bukanlah tanpa sebab, para kafir tersebut telah diberi peringatan terlebih dahulu tentang kebenaran, diturunkan para rasul untuk membawa ajaran Allah tetapi mereka mengingkari, mereka tidak pernah menepati janji, mengingkari ayat-ayat Allah dan membuat banyak kerusakan di muka bumi, bahkan membunuh para nabi yang diutus Allah bahkan mengatakan “Hati kami tertutup." Berarti tidak mau menerima sama sekali dan mereka sendiri yang menginginkan hal tersebut bisa dibaca dalam ayat:

إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ ءَايَٰتُنَا قَالَ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ
yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu" (QS. Al-Muthaffifiin:13)

كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. (QS. Al-Muthaffifiin:14)

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِۦ يَٰقَوْمِ لِمَ تُؤْذُونَنِى وَقَد تَّعْلَمُونَ أَنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُمْ ۖ فَلَمَّا زَاغُوٓا۟ أَزَاغَ ٱللَّهُ قُلُوبَهُمْ ۚ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَٰسِقِينَ
Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, mengapa kamu menyakitiku, sedangkan kamu mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu?" Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik. (QS. Ash-Shaaf:5)

Mereka Seperti Hewan Ternak, Bahkan Lebih Sesat Lagi…

Firman Allah:

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَـٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَـٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. meraka itulah orang-orang yang lalai. (QS.Al-A’raf:179)

Maksudnya, mereka sama sekali tidak memanfaatkan anggota badan ini, yang telah dijadikan Allah sebagai sarana untuk mendapatkan petunjuk. Sebagaimana firmanNya,

وَجَعَلْنَا لَهُمْ سَمْعًا وَأَبْصَارًا وَأَفْئِدَةً فَمَا أَغْنَى عَنْهُمْ سَمْعُهُمْ وَلا أَبْصَارُهُمْ وَلا أَفْئِدَتُهُم مِّن شَيْءٍ إِذْ كَانُوا يَجْحَدُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ

“…Dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, pengelihatan dan hati; tetapi pendengaran, pengelihatan dan hati mereka itu tidak berguna sedikit pun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah…” (QS. Al-Ahqaaf: 26)

Padahal sebenarnya mereka itu tidaklah tuli, bisu dan buta, kecuali terhadap petunjuk. Allah berfirman,
فَإِنَّهَا لا تَعْمَى الأَبْصَارُ وَلَكِن تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ

“…Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati (qolbu) yang di dalam dada…” (QS. Al-Hajj: 46)
Dan firmanNya,

أُوْلَئِكَ كَالأَنْعَامِ
“Mereka itu seperti binatang ternak.”

Maksudnya, mereka yang tidak dapat mendengar kebenaran dan tidak pula membelanya, serta tidak dapat melihat petunjuk, adalah seperti binatang yang digembalakan yang tidak dapat memanfaatkan anggota tubuhnya, kecuali untuk mempertahankan kehidupan dunia saja. Sebagaimana yang difirmankan Allah:

وَمَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُواْ كَمَثَلِ الَّذِي يَنْعِقُ بِمَا لاَ يَسْمَعُ إِلاَّ دُعَاء وَنِدَاء
“Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak dapat mendengar selain panggilan dan seruan saja…” (QS. Al-Baqarah: 171)

Maksudnya, perumpamaan mereka pada saat diseur kepada iman adalah seperti binatang yang diseru oleh si penggembala, yang tidak dapat mendengar kecuali hanya suara semata, tetapi tidak mengerti maknanya sama sekali. Oleh karena itu, mengenai orang-orang itu Allah berfirman,

بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُوْلَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

“Bahkan mereka lebih sesat lagi…”
Artinya lebih sesat daripada binatang, karena binatang itu walaupun demikian, terkadang masih mau mentaati sang penggembala jika dilarang, meskipun binatang itu tidak memahami ucapannya, berbeda dengan orang-orang tersebut. Selain itu, karena binatang-binatang itu berbuat sesuai dengan apa yang diciptakan baginya, baik secara naluri maupun secara terpaksa. Berbeda dengan orang kafir, ia sebenarnya diciptakan untuk beribadah kepada Allah dan mengesakanNya, tetapi justru ia kafir dan menyekutukanNya. Oleh karena itu, orang yang taat kepada Allah, maka ia lebih mulia dari seorang malaikat yang taat, seperti dalam tempat kembalinya kelak. Dan barangsiapa yang kufur kepadaNya, maka binatang adalah lebih sempurna daripada dirinya. Oleh karena itu, Allah berfirman,

أُوْلَئِكَ كَالأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُوْلَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

“Mereka itu adalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi, mereka itulah orang-orang yang lalai.”

{Dikutip dari “Lubaabut Tafsir Min Ibni Katsiir”, Al-Imam Abul Fida’ Isma’il Ibni Katsir Asy-Syafi’i rahimahullaah, pentahqiq; Asy-Syaikh Dr. ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh. Edisi terjemah; #Tafsir Ibnu Katsir. Pustaka Imam Asy-Syafi’i.}

Dan masih banyak lagi ayat yang menunjukkan bahwa terkuncinya dan terhalanginya hati untuk memahami hidayah adalah hukuman dari Allah atas kekufuran terdahulu yang mereka inginkan sendiri..

 Jika sudah begini, apa mau menyalahkan Allah karena akhirnya Allah mengunci mati hati mereka??

Mungkin beberapa analogi berikut bisa membuat Perdana mengerti:

* Ada seorang perempuan yang tidak pandai memasak, lalu saya memberI dia buku resep masakan, dia tinggal menggunakan otaknya untuk mencerna cara memasak dalam buku itu, menggunakan tangannya dan segenap anggota tubuhnya untuk mempraktekan resep masakan dalam buku tersebut, ternyata dia malah membuang buku itu, dia bilang tidak butuh buku resep masakan, tidak penting baginya untuk bisa memasak, saya tidak akan memaksa dia menerima buku resep masakan lagi dari saya, toh dianya yang tidak mau, lalu akhirnya dia tidak pernah bisa memasak, apa itu salah saya? Dari situ saya bisa menilai mana orang yang mau diajari memasak dan mana yang bukan.

* Saya memberi petunjuk jalan mana jalan yang aman dan mana jalan yang banyak durinya, setelah saya kasih tahu orang tersebut menolak untuk menjalankan jalan yang baik tapi memilih jalan yang buruk, ya saya tidak memaksa dia menempuh jalan yang saya suruh, kalau tetap mau ke jalan yang banyak durinya saya persilahkan dan tidak perlu lagi saya beri petunjuk, lantas akhirnya dia tertusuk duri, apa itu salah saya, dari situ saya menilai mana orang yang mau selamat dan mana orang sok tahu serta tidak menghargai pendapat orang.

* Bunuh diri adalah dosa yang besar, dan Allah sangat melarang itu, lantas ada orang yang mau bunuh diri dengan tiduran di rel kereta api, Allah tidak menyuruh dia mati, tapi dia sendiri yang mau mati, dan akhirnya beneran mati, apa itu salah Allah karena Allah mempunyai sifat Maha Mematikan ciptaan-Nya? Disitu bisa dinilai orang yang kuat imannya dan yang tidak

Menyalahkan Allah karena mengunci mati hati kafir yang memang tidak mau sama sekali menerima kebenaran, sama halnya menyalahkan Allah tidak Maha Pemurah karena masih banyak orang yang miskin, jika semua orang kaya semua, lalu siapa yang mau disantuni, lalu siapa yang mau bekerja??? Bagaimana membedakan mana orang penyantun dan orang yang pelit, bagaimana membedakan orang yang rajin dengan orang yang malas?
Demikian pula jika semua orang sengaja dibuat beriman sejak awal oleh, Allah perlu mengujinya untuk menunjukan mana hamba-Nya yang benar-benar beriman dan yang tidak.

أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتْرَكُوٓا۟ أَن يَقُولُوٓا۟ ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (QS.Al-Ankabuut:2)

وَلَقَدْ فَتَنَّا ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ وَلَيَعْلَمَنَّ ٱلْكَٰذِبِينَ
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS.Al-Ankabuut:3)

Allah tidak memaksa hati siapapun untuk menerima islam, dan Allah tidak menutup hati semua kafir tanpa sebab, bagi yang mau menerima kebenaran maka Allah akan membukakan pintu hidayah baginya, menjadi kafir atau beriman adalah pilihan


2. Kafir yang mau menerima kebenaran, untuk kafir jenis ini Allah membukakan pintu hidayah baginya, mengampuninya, menghapus dosa-dosanya dan memasukannya ke dalam surga

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَكَفَّرْنَا عَنْهُمْ سَيِّـَٔاتِهِمْ وَلَأَدْخَلْنَٰهُمْ جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ
Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan. (QS.Al-Maidah:65)

وَلَوْ أَنَّهُمْ أَقَامُوا۟ ٱلتَّوْرَىٰةَ وَٱلْإِنجِيلَ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِم مِّن رَّبِّهِمْ لَأَكَلُوا۟ مِن فَوْقِهِمْ وَمِن تَحْتِ أَرْجُلِهِم ۚ مِّنْهُمْ أُمَّةٌۭ مُّقْتَصِدَةٌۭ ۖ وَكَثِيرٌۭ مِّنْهُمْ سَآءَ مَا يَعْمَلُونَ
Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al Qur`an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka. Diantara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka. (QS.Al-Maidah:66)

Ciri-ciri ahli kitab yang akan beriman dan akan mendapat hidayah
۞ لَيْسُوا۟ سَوَآءًۭ ۗ مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ أُمَّةٌۭ قَآئِمَةٌۭ يَتْلُونَ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ ءَانَآءَ ٱلَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ
Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). (QS.Ali-‘Imraan:113)

يُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُسَٰرِعُونَ فِى ٱلْخَيْرَٰتِ وَأُو۟لَٰٓئِكَ مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh. (QS.Ali-‘Imraan:114)

وَإِذَا سَمِعُوا۟ مَآ أُنزِلَ إِلَى ٱلرَّسُولِ تَرَىٰٓ أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ ٱلدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا۟ مِنَ ٱلْحَقِّ ۖ يَقُولُونَ رَبَّنَآ ءَامَنَّا فَٱكْتُبْنَا مَعَ ٱلشَّٰهِدِينَ
Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur`an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur`an dan kenabian Muhammad shalallahu’alaihiwassalam) (QS.Al-Maidah:83)

Jika memang Allah mengunci mati hati semua kafir tanpa sebab dan tidak peduli dengan kafir yang mau menggunakan akal & hatinya menerima kebenaran dari Allah, maka tidak akan ada kafir yang menjadi mualaf, faktanya kan banyak tuh yang jadi mualaf:

Syahadat massal di Amerika :

http://www.youtube.com/watch?v=9ENR0yviHu4

1000 kristen menerima Islam :
http://www.youtube.com/watch?v=DaQ2tcUQZMA

Islam berkembang pesat di Eropa:
http://www.youtube.com/watch?v=IdfpbwnjgaE

Dan masih banyak lagi, terlalu banyak kalau semua mau diposting. Dan jika Allah mengunci mati hati semua kafir maka tidak akan ada ayat ini:

إِذَا جَآءَ نَصْرُ ٱللَّهِ وَٱلْفَتْحُ
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, (QS.An-Nashr:1)

وَرَأَيْتَ ٱلنَّاسَ يَدْخُلُونَ فِى دِينِ ٱللَّهِ أَفْوَاجًۭا
dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, (QS.An-Nashr:2)

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَٱسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابًۢا
maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. (QS.An-Nashr:3)

BAGAIMANA DENGAN TUHAN DALAM BIBLE MENGUJI KEIMANAN UMAT KRISTEN


Jika di dalam islam orang kafir yang ingin beriman akan diterima dengan sangat baik, diampuni dosanya oleh Allah dan bisa masuk surga, di dalam Bible Yesus mengkhususkan dirinya hanya untuk umat Israel yang dia sebut sebagai domba, sedangkan di luar itu akan disebut anjing ya termasuk Kristen dari Indonesia, orang yang ingin beriman kepada Yesus selain dari bani israel malah dianggap Anjing pemakan remah roti yang tidak layak dihargai, katanya sih Yesus begitu untuk menguji keimanannya, wah sopan sekali cara mengujinya dengan terang-terangan menyebut anjing? :D

Masih mending dalam islam orang yang menolak beriman disebut kafir yang artinya ingkar, daripada dalam kristen malah disebut anjing.

eits bukan saya yang ngomong loh ya, ada dalilnya kok:

Matius 15
21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
 22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
 27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Konon katanya orang yang beriman walau cuma sebesar biji sawi akan aman kalau minum racun, bisa bicara dengan berbagai bahasa, bisa menyembuhkan orang sakit  dan tidak mempan dipatok ular, berarti Kristen yang imannya lebih besar dari biji sawi bisa lebih hebat lagi dunk, kalah tuh superman, batman, spiderman dsb

Markus 16
17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
18 mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Faktanya apa?? Sekaliber pendeta aja yang keimanannya cukup bisa diacungi jempol akhirnya tewas, apalagi yang sekelas Perdana?? Tonton deh:

http://www.youtube.com/watch?v=bFPlIEr4e2E

Ini yang palsu ayatnya apa imannya?? Kok tidak terbukti ya?? Ya jadi ga heran kalau orang kristen yang akalnya dipakai dan otaknya waras keluar dari Kristen. Yang salah siapa? Apa Tuhan yang salah kasih firman alias memberi bentuk uji keimanan yang terlalu tidak masuk akal atau beberapa orang umat Kristen yang udah mulai pintar dan jadi mualaf??

 Wallahu'alam bishshowab...



Share this article :

0 comments :

Jika anda menyertakan link dalam komentar,baik itu link hidup maupun link biasa,maka admin akan menghapus komentar anda..

Terima Kasih.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Hanina Syahidah - All Rights Reserved
Template Modif by Adam Pramuja Published by Raa Pramuja