Home » » Menjawab Perdana Tsophnath Pa'neach Tentang Latar Belakang Perang Badar

Menjawab Perdana Tsophnath Pa'neach Tentang Latar Belakang Perang Badar

Written By Admin On Selasa, 20 Agustus 2013 | 17.48

Perdana Tsophnath Pa'neach
SALAH SATU LATAR BELAKANG ''PERANG BADAR'' !

اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِي مَا وَعَدْتَنِي .. اللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِي.. اللَّهُمَّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الإسلام لا تُعْبَدْ فِي الأرْضِ!!

“Ya Allah, laksanakanlah apa yang Engkau janjikan kepadaku! Ya Allah, karuniakanlah kepadaku apa yang Engkau janjikan kepadaku! Ya Allah,jika Engkau membiarkan kelompok kecil umat Islam ini kalah binasa, niscaya Engkau tidak akan lagi disembah di muka bumi!” (HR. Muslim no. 3309)

Top of Form
Like · · See Friendship · about an hour ago



Perdana Tsophnath Pa'neach
LATAR BELAKANG

Setelah kejadian hijrah, ketegangan antara kelompok masyarakat di Mekkah dan Madinah semakin memuncak dan pertikaian terjadi pada tahun 623 ketika kaum Muslim memulai beberapa serangan (sering disebut ghazawāt dalam bahasa ...See More
36 minutes ago · Like

Perdana Tsophnath Pa'neach Wow.....
LATAR BELAKANG PERANG BADAR !!!

SESEMBAHAN SENDIRI DIANCAM.....

SUKU SENDIRI DIPERANGI DAN DIRAMPAS....
30 minutes ago · Like 

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

LATAR BELAKANG PERANG BADAR BERDASARKAN SIRAH NABAWIYAH:
Perang Badar yang meletus antar kaum muslimin dan orang-orang musyrik dipicu oleh beberapa sebab, di antaranya:

1. Pengusiran Kaum Muslimin dari Kota Makkah Serta Perampasan Harta Benda Mereka
Genderang perang terhadap kaum muslimin sebenarnya sudah ditabuh oleh orang-orang musyrikin sejak Rasulullah saw. mengumandangkan risalah dakwah yang ia bawa. Mereka menghalalkan darah kaum muslimin dan harta benda mereka di kota Makkah, khususnya terhadap orang-orang Muhajirin. Mereka rampas rumah dan kekayaan kaum Muhajirin. Orang islam pun melarikan diri dan menukarnya dengan keridhoan Allah swt. Kita dapat melihat sendiri bagaimana orang kafir Quraisy merampas dan menguasai harta benda Shuhaib sebagai imbalan diizinkannya ia untuk berhijrah ke Madinah. Kita pun dapat menyaksikan bagaimana mereka menduduki rumah-rumah dan peninggalan kaum muslimin yang ditinggal oleh pemiliknya.

2. Penindasan Terhadap Umat Islam Hingga Kota Madinah
Apa yang dilakukan orang Quraisy terhadap umat Islam ternyata tidak hanya ketika mereka berada di Kota Makkah. Di bahwa pimpinan Kurz bin Habbab Al-Fihri, mereka memprovokasi kaum musyrikin lainnya untuk menyerang, menteror, dan menguasai harta benda milik kaum muslimin yang ada di Kota Madinah (sebagaimana yang terjadi pada Perang Badar Shughra). Oleh karena itu, sudah sewajarnya apabila orang-orang musyrik menerima balasan atas semua permusuhan dan penindasan mereka terhadap umat Islam selama ini. Mereka begitu sadar bahwa banyak kepentingan dan hasil perdagangan mereka yang akan berpindah ke tangan orang-orang Islam di sana, selain bahwa kini Islam telah memiliki pasukan dan wilayah yang mampu memberikan perlawanan atas kewenang-wenangan, menegakkan kebenaran dan menumbangkan kebatilan meskipun orang-orang yang berhati durjana tidak menyukainya.

3. Memberi Pelajaran Kepada Quraisy dan Mengembalikan Harta Benda Milik Umat Islam Yang Dirampas
Oleh karena itu, begitu Rasulullah saw. mendengar bahwa kafilah dagang Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb dan ‘Amr bin Al-‘Ash bersama 40 orang bergerak dari Syam membawa harta orang-orang Quraisy yang keseluruhannya mencapai seribu ekor unta, maka beliau pun segera mengajak kaum muslimin untuk bergerak mendatanginya. Rasulullah saw. mengatakan, ”Ini adalah perdagangan Quraisy. Maka keluarlah kalian, semoga Allah swt. akan memberikannya kepada kalian.” Mendengar seruan ini, sebagian kaum muslimin menyambutnya sementara yang lainnya merasa sedikit berat dengannya. Mereka menggangap bahwa ketika itu Rasulullah saw. tidak bermaksud mengumandangkan sebuah peperangan. Karena beliau mengatakan, ”Barangsiapa yang saat ini memiliki tunggangan, maka hendaklah ia ikut bersama kami.” Beliau tidak menunggu sahabat yang tunggangannya tidak ada pada saat itu.

( Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq. Lihat kembali Sirah Ibnu Hisyam, 1/606)

Sesungguhnya apa yang dilakukan oleh Nabi dan Para Sahabat bukanlah suatu penyerangan tanpa dasar, tapi karena mereka diperangi terlebih dahulu, selalu ingin dibunuh, dirampas hak & hartanya serta diusir dari negerinya. Itu juga bukanlah sebuah perampokan atau pembegalan. Mari kita lihat kilas balik kisah sebenarnya, yaitu ketika Nabi dan para sahabat terpaksa meninggalkan rumah dan dan harta mereka, agar mereka tidak lagi menjadi sasarann penyiksaan oleh kaum musyrikin. Namun hijrah itu tidaklah cukup bagi kaum kafir Quraisy, mereka juga mengambil alih semua harta dan rumah-rumah mereka, lalu menjualnya. Sampai-sampai kediaman Nabipun tak lepas dari sasaran kebuasan mereka.

Untuk lebih jelasnya tentu kisah Shuhaib Ar-Rumi dapat menjelaskannya. Ketika itu ia dilarang untuk berhijrah, kecuali jika ia menyerahkan seluruh hartanya kepada orang-orang kafir itu (Shuhaib Ar-Rumi adalah salah satu sahabat Nabi yang mempunyai banyak harta). Lalu Shuhaib Ar-Rumi tetap memutuskan untuk berhijrah, meskipun ia harus melepaskan seluruh harta bendanya. Maka tatkala Nabi melihat beliau sampai di kota Medinah, beliau berkata: "Jual beli yang menguntungkan wahai Abu Yahya, Jual beli yang menguntungkan," (yakni jual beli adalah akad serah terima, maka dengan berhijrah berarti Shuhaib Ar-Rumi telah menyerahkan hartanya kepada kaum musyrikin dan menerima keridhaan Allah, dan akad itu menguntungkan baginya karena keridhaan Allah pasti lebih besar nilainya daripada harta yang ditinggalkan).

Lalu jika anda diserang orang lain dan seluruh harta benda yang anda miliki juga diambilnya, apakah ketika ada kesempatan bagi anda untuk mengambilnya kembali apa yang telah direbutnya dapat disebut merampok atau membegal?

 "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."(2:190)

"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." (QS.60:8 )

"...Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa..." (QS.5:8 )

Para kafir diperangi hanya jika mereka mengusir, memusuhi dan memfitanh, tapi jika mereka menyerah & minta perjanjian damai maka perang dihentikan

"Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim." (QS.2:193)

Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS.8:61)Selanjutnya mengenai hadist ini:

اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِي مَا وَعَدْتَنِي .. اللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِي.. اللَّهُمَّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الإسلام لا تُعْبَدْ فِي الأرْضِ!!

“Ya Allah, laksanakanlah apa yang Engkau janjikan kepadaku! Ya Allah, karuniakanlah kepadaku apa yang Engkau janjikan kepadaku! Ya Allah, jika Engkau membiarkan kelompok kecil umat Islam ini kalah binasa, niscaya Engkau tidak akan lagi disembah di muka bumi!” (HR. Muslim no. 3309)

Terlalu konyol rasanya jika menilai hadist itu adalah ancaman nabi Muhammad kepada Allah untuk memenangkan perang badar. Allah sudah berjanji di Alqur’an akan kemenangan yg Haq dari yg Batil, Allah akan memberi bantuan-Nya kepada nabi Muhammad:

"(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: `Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman`. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka."(QS. 8:12)

Jumlah pasukan kaum muslimin pada saat itu hanyalah 313 orang: 240-an orang dari kalangan Anshor, sisanya dari kalangan Muhajirin. Mereka membawa 2 ekor kuda dan 70 ekor unta. Sementara panji kaum muslimin di bawa oleh Mus’ab bin ‘Umair. Peristiwa Badar sendiri meletus pada hari Jumat pagi tanggal 17 Ramadhan.

Rasulullah menyadari jumlah pasukan muslim yg sangat sedikit akan menghadapi ribuan pasukan Quraysi. Demikian pentingnya kemenangan dan demikian berbahayanya kekalahan dalam perang ini, sehingga semalam suntuk Nabi SAW berdoa sambil menangis dalam shalat malamnya, jumlah muslim yg sedikit itu jika tewas dalam berperang lantas siapa lagi yg akan menegakan agama Allah di muka bumi? Hadist itu adalah doa mengharap pertolongan yg telah Allah janjikan bukanlah sebuah ancaman.


 Anda seharusnya banyak berkaca pada kitab suci anda  sendiri yang mana banyak sekali diterangkan tentang pembunuhan terhadap anak-anak kecil dan orang tua, pembakaran kota-kota, perampokan, penculikan dan pemerkosaan terhadap kaum wanita, bahkan Alkitab juga menuding Nabi Daud sebagai perampas istri orang.

Berikut ini adalah dalil-dalilnya:

Yosua 8
8:24 Segera sesudah orang Israel selesai membunuh seluruh penduduk kota Ai di padang terbuka ke mana orang Israel mengejar mereka, dan orang-orang ini semuanya tewas oleh mata pedang sampai orang yang penghabisan, maka seluruh Israel kembali ke Ai dan memukul kota itu dengan mata pedang.   


8:25 Jumlah semua orang yang tewas pada hari itu, baik laki-laki maupun perempuan, ada dua belas ribu orang, semuanya orang Ai

8:26 Dan Yosua tidak menarik tangannya yang mengacungkan lembing itu, sebelum seluruh penduduk kota Ai ditumpasnya.

8:27 Hanya ternak dan barang-barang kota itu dijarah oleh orang Israel, sesuai dengan firman TUHAN, yang diperintahkan-Nya kepada Yosua
.

8:28 Yosua membakar Ai dan membuatnya menjadi timbunan puing untuk selama-lamanya, menjadi tempat yang tandus sampai sekarang.

8:29 Dan raja Ai digantungnya pada sebuah tiang sampai petang. Ketika matahari terbenam, Yosua memerintahkan orang menurunkan mayat itu dari tiang, lalu dilemparkan di depan pintu gerbang kota, kemudian didirikan oranglah di atasnya suatu timbunan batu yang besar, yang masih ada sampai sekarang

Yesaya 13
13:15 Setiap orang yang didapati akan ditikam, dan setiap orang yang tertangkap akan rebah mati oleh pedang.
13:16 Bayi-bayi mereka akan diremukkan di depan mata mereka, rumah-rumah mereka akan dirampoki, dan isteri-isteri mereka akan ditiduri. 

Hakim-hakim 21
21: 20 Maka mereka berpesan kepada bani Benyamin, demikian: "Pergilah menghadang di kebun-kebun anggur.
21: 20 Perhatikanlah baik-baik; maka apabila anak-anak perempuan Silo keluar untuk menari-nari, baiklah kamu keluar dari kebun-kebun anggur itu, dan masing-masing melarikan seorang dari anak-anak perempuan Silo itu menjadi isterinya dan pergi ke tanah Benyamin.

Yosua 10
10:40 Demikianlah Yosua mengalahkan seluruh negeri itu, Pegunungan, Tanah Negeb, Daerah Bukit dan Lereng Gunung, beserta semua raja mereka. Tidak seorangpun yang dibiarkannya lolos, tetapi ditumpasnya semua yang bernafas, seperti yang diperintahkan TUHAN, Allah Israel.


2 Samuel 3
(12) Lalu Abner mengirim utusan kepada Daud dengan pesan: "Milik siapakah negeri ini? Adakanlah perjanjian dengan aku, maka sesungguhnya aku akan membantu engkau untuk membawa seluruh orang Israel memihak kepadamu."
(13) Jawab Daud: "Baik, aku akan mengadakan perjanjian dengan engkau, hanya satu hal kuminta dari padamu, yakni engkau tidak akan menghadap aku, kecuali jika engkau membawa lebih dahulu Mikhal, anak perempuan Saul, apabila engkau datang menghadap aku."
(14) Daud mengirim utusan juga kepada Isyboset, anak Saul, dengan pesan: "Berikanlah isteriku Mikhal, yang telah kuperoleh dengan seratus kulit khatan orang Filistin."
(15) Lalu Isyboset menyuruh mengambil perempuan itu dari pada suaminya, yakni Paltiel bin Lais.
(16) Dan suaminya berjalan bersama-sama dengan dia, sambil mengikuti dia dengan menangis sampai ke Bahurim. Lalu berkatalah Abner kepadanya: "Ayo, pulanglah." Maka pulanglah ia.

 Saya sarankan sebelum anda mengoreksi kekurangan Alqur’an yg sebenarnya tidak ada bagi orang yg menggunakan akal dan hatinya dg baik, sebaiknya anda koreksi dulu kekurangan Alkitab anda. Itulah sebabnya saya suka sekali memposting ayat ini:

MATIUS
7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
7:4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Habis ga ada debater kristen yg jalani sih!!!

Share this article :

0 comments :

Jika anda menyertakan link dalam komentar,baik itu link hidup maupun link biasa,maka admin akan menghapus komentar anda..

Terima Kasih.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Hanina Syahidah - All Rights Reserved
Template Modif by Adam Pramuja Published by Raa Pramuja